- Pemilu tidak hanya sekedar memilih siapa yang akan memimpin dalam 5 tahun mendatang, tetapi juga sebagai bentuk aspirasi dalam memberikan dukungan terhadap Pasangan Calon (Paslon).
Selain itu, masyarakat Indonesia juga memiliki hak untuk memilih Paslon, meskipun berbeda dari visi-misi, pemahaman, ideologi, pemikiran dan juga ide untuk memajukan Negara.
Kebebasan Berpendapat, menjadi hal yang paling utama di era Modern saat ini, mengingat teknologi dan Media sosial saat ini menjadi jembatan untuk menyurakan pendapat secara terbuka.
Namun, disisi lain tentu tidak semuannya bisa memilih Paslon secara terbuka, ada yang malu-malu, bingung, memilih secara sembunyi dan juga memilih tanpa mengumbar kepada siapa-siapa.
Inilah ungkapan yang sering diucapkan, khususnya pada masa pencoblosan dalam memilih Presiden dan Wakil Presiden, dengan cara tersembunyi yaitu, Silent Majority
Silent Majority atau yang dikenal dengan "Masyarakat Bisu", sekelompok orang yang tidak secara spesifik di sebuah negara atau kelompok yang tidak ingin mengekspresikan opini mereka secara terbuka.
Istilah tersebut, awal diperkenalkan oleh Presiden Amerika Serikat, Richard Nixon dalam sebuah pidato televisi pada tanggal 3 November 1969, dimana beliau pernah berkata, "Dan sehingga malam ini untukmu, mayoritas bisu besar dari rekan-rekan Amerika saya, Aku mendorong dukunganmu."
Dalam pemakaian ini, istilah tersebut merujuk kepada orang-orang Amerika yang tidak ikut dalam unjuk rasa menentang Perang Vietnam, tidak ikut dalam kontra budaya dan pertemuan publik.
Presiden Nixon bersama dengan beberapa orang lainnya, saat itu memandang jika kelompok Amerika Tengah, sebagai orang-orang yang dibayangi dalam media oleh minoritas yang lebih vokal.
Baca Juga: Harus Mencelupkan Jari ke Tinta, Inilah Fakta yang Jarang Diketahui saat Mencoblos dalam Pemilu
Di Indonesia, Silent Majority merupakan orang-orang yang secara diam ingin mendukung salah satu Capres - Cawapres, tetapi tidak ingin diungkapkan secara terbuka maupun langsung.
Sehingga tidak heran, jika selama mengikuti masa kampanye hingga pencoblosan, tentu pasti akan menemukan Silent Majority di berbagai kalangan yang tidak ingin disebut.