- Pengerjaan mega proyek di Jawa Timur masih terus berlanjut di setiap Kabupatennya terutama Bandara Internasional Banyuwangi.
Bandara Internasional Banyuwangi yang berlokasi di Desa Blimbingsari, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Namun baru ini terdengar kabar baik datang dari Bandara Internasional Banyuwangi yang mendapatkan sertifikasi sebagai Bandara ramah lingkungan.
Bandara yang memiliki landas pacu 2.250m ini dibuka pada 29 Desember 2010 yang diklaim sebagai bandara hijau pertama di Indonesia.
Sementara, Bandara Banyuwangi meraih sertifikasi Greenship Net Zero Healthy Ready (NZH) dari Green Building Council Indonesia (GBCI).
Dengan Bandara Banyuwangi ini menjadi yang pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikat NZH karena dinilai memiliki konsep bangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Baca Juga: Mengenal Cyrus Margono, Pemain Naturalisasi Terbaru yang Siap Menjadi Kiper Andalan Timnas Indonesia
GBCI merupakan lembaga nirlaba yang berkomitmen mendorong terciptanya gedung - gedung hijau ramah lingkungan dan bagian dari World Green Building Council yang berpusat London.
Bandara di wilayah Kabupaten Banyuwangi ini mulanya diinisiasi oleh Bupati Purnomo Sidik yang terletak di Afdeling Sidomukti.
“Selain mengusung semangat green building, desain bangunannya juga kami rancang mengangkat arsitektur lokal,”
“Kalau dilihat dari atas, atap bandara berbentuk penutup kepala khas suku Osing,” tutur Bupati Ipuk.
Konsep yang diterapkan oleh Pemkab Banyuwangi ini, akhirnya membawa Bandara Banyuwangi memenangi kompetisi bergengsi arsitektur internasional.