- Lailatul qadar adalah salah satu keistimewaan yang dimiliki umat Islam.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala turunkan banyak keberkahan, kebaikan, dan keutamaan pada malam lailatul qadar.
Dilansir Almanhaj.or.id, pendapat yang benar maksud dari lailatul qadar di malam ganjil pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan yaitu di malam ke 21, 23, 25, 27, dan 29.
Berdasarkan hadits Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata:
Baca Juga: 60 Lansia Padang Panjang Ikuti MTQ di Masjid Nurul Amri
"Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menantikan lailatul qadar pada hari ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan dan beliau bersabda,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
"Upayakan malam lailatul qadar pada hari ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan."" (HR. Al-Bukhari No. 2017)
Jika seseorang dalam keadaan lelah dan lemah kesungguhannya, maka upayakan pada malam ganjil di tujuh hari terakhir yaitu malam ke 25, 27, dan 29 sebagaimana hadits Abdullah Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam bersabda,
الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ فَلاَ يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِى
"Nantikanlah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir, jika lemah dan tidak sanggup, jangan terluput 7 hari yang tersisa.” (HR Muslim no.2822 dan Ahmad II/44,75)
Mengutip Rumaysho.Com, tanda-tanda malam lailatul qadar adalah malam dengan kondisi tidak begitu panas, tidak juga begitu dingin.
Matahari terbit pada pagi harinya memiliki sinar yang padam atau tidak begitu terik dan sedikit terlihat kemerah-merahan dan berikut 7 keistimewaan lailatul qadar.