- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memprediksi sampah yang dihasilkan selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2024 mencapai 58 ribu ton.
Dalam mengatasi masalah sampah ini, KLHK mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 5 Tahun 2024 tentang Pengendalian Sampah Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
SE ini ditujukan untuk memperkuat peran pemerintah daerah dalam menangani sampah serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengurangi sampah.
Apalagi berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan dengan lembaga lain menjelaskan pergerakan mudik tahun 2024 mencapai 193,6 juta orang atau 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menjelaskan telah melakukan langkah persiapan bersama berbagai pihak untuk mengatasi hal ini.
“Melihat gambaran kondisi tersebut, kami melakukan langkah persiapan baik secara operasional maupun kebijakan dalam pengendalian, pengaturan transportasi, dan penanganan secara komprehensif,” ungkap Budi.
Baca Juga: Gubernur Teken Kerjasama Pemprov Sumbar dan Empat Kabupaten/Kota Terkait Pengelolaan Sampah
Menteri Perhubungan juga melakukan kolaborasi bersama Instansi Kementerian dan lembaga di pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, serta pihak swasta.
Jika dilihat pada Lebaran 2023, terdapat 49.520 ton sampah sisa makanan dan sampah plastik kemasan makanan minuman yang diperkirakan timbul dalam rentang masa mudik dua pekan.
Angka ini disebutkan dalam dokumen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berjudul “Pengendalian Sampah Dalam Rangkaian Kegiatan Hari Raya Idul Fitri 2023”.
Prediksi tersebut muncul ketika jumlah pergerakan masyarakat pada Lebaran 2023 mencapai 123,8 juta orang.
Lantas untuk mengatasi masalah sampah saat mudik, apa yang dilakukan oleh KLHK?
KLHK meminta para pemudik untuk turut berpartisipasi dalam upaya mengurangi sampah. Berikut caranya: