bdadinfo.com

Peta Harta Karun di Provinsi Sumatera Selatan Terletak di 2 Desa Kecil Akses Jalan Terbatas Lebih Dikenal dengan Sebutan Pondok - News

Provinsi Sumatera Selata ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumi, gas alam dan batu bara. Selain itu, ibu kota provinsi Sumatera Selatan, Palembang, telah terkenal sejak dahulu karena menjadi pusat Kedatuan Sriwijaya.

- Diam-diam Sumatera Selatan memiliki dua titik lokasi harta karun yang berlimnpah yang terletak di dua desa terpencil.

Sebelum melanjutkan peta harta karunnya. Sebaik, simak dulu profil Sumatera Selatan di mana provinsi ini di Indonesia ini yang terletak di bagian Selatan pulau Sumatera. Ibu kota Sumatera Selatan berada di kota Palembang, dan pada tahun 2023 penduduk provinsi ini berjumlah 8.889.913 jiwa.

Secara geografis, Sumatera Selatan berbatasan dengan provinsi Jambi di utara, provinsi Kepulauan Bangka-Belitung di timur, provinsi Lampung di selatan dan Provinsi Bengkulu di barat.

Baca Juga: Selamat Tinggal Jambi! 3 Kabupaten Besar Ini Pindah Singgasana untuk Kibarkan Bendera Otonomi Baru yang Merdeka

Provinsi Sumatera Selata ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumi, gas alam dan batu bara. Selain itu, ibu kota provinsi Sumatera Selatan, Palembang, telah terkenal sejak dahulu karena menjadi pusat Kedatuan Sriwijaya.

Dari abad ke-7 hingga akhir abad ke-14, provinsi ini merupakan pusat Kerajaan Buddha Sriwijaya, yang memengaruhi sebagian besar kawasan Asia Tenggara.

Sriwijaya adalah pusat penting bagi perluasan agama Buddha di Kepulauan Nusantara pada abad ke-8 hingga abad ke-12.

Sriwijaya juga kerajaan bersatu pertama yang mendominasi sebagian besar Nusantara yang kini disebut Indonesia.

Karena posisi geografisnya, ibu kota Sriwijaya, Palembang, menjadi pelabuhan berkembang yang sering dikunjungi oleh para pedagang dari Timur Tengah, Subbenua India, dan Tiongkok.

Dimulai pada abad ke-13, Islam mulai menyebar di wilayah tersebut, secara efektif menggantikan agama Hindu dan Buddha sebagai agama dominan di wilayah tersebut.

Pada abad ke-17, Kesultanan Palembang didirikan dengan Palembang sebagai ibukotanya, pada saat itu pula orang-orang Eropa mulai berdatangan di wilayah ini.

Belanda menjadi kekuatan dominan di wilayah tersebut. Melalui Vereenigde Oostindische Compagnie, Belanda memberikan pengaruh terhadap Kesultanan Palembang.

Hingga pada akhirnya Kesultanan Palembang dibubarkan. Wilayah ini seperti wilayah lainnya di Indonesia, Belanda mengambil alih pemerintahan untuk abad berikutnya, tetapi selama Perang Dunia II, Jepang menyerang Palembang dan mengusir Belanda.

Jepang menduduki wilayah Sumatera Selatan sampai Agustus 1945, ketika mereka menyerah kepada pasukan Sekutu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat