- Proyek besar Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur seharusnya membawa kebahagiaan kecuali Jaringan Advokasi Tambang (JATAM).
JATAM Kalimantan Timur menjelaskan dampak buruk dari pembangunan mega proyek air IKN terhadap puluhan masyarakat.
Masyarakat di Suku Balik yang telah lama menetap di kawasan Sepaku, Kalimantan Timur.
Pasalnya, mega proyek air tersebut meliputi bendungan, Intake, transmisi pipa sungai dan proyek penanganan banjir yang dikelola atas nama proyek Sponge City.
Proyek tersebut masing-masing dibangun di atas Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah Sepaku.
Bendungan Sepaku Semoi berlokasi di bentang Sungai Mentoyok atau sering disebut sungai Tengin dan Intake Sepaku dibangun di atas bentang Sungai Sepaku.
Diketahui Bendungan yang berada di Desa Tengin Baru, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara dinyatakan telah rampung pada Minggu 28 April 2024.
Bendungan Sepaku Semoi mulai dibangun pada Juli 2020 itu tinggal menunggu peresmian dan siap dioperasikan.
"Saat ini kami sedang menata kawasan bendungan sehingga nantinya bisa menjadi destinasi wisata juga," ujar Site Manager Operation Bendungan Sepaku Semoi, Teguh Santoso.
Dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya Persero sebagai kontraktor yang sebelumnya diklaim sudah mencapai 97 persen.
Sebelumnya juga telah mulai dilakukan pengisian awal untuk suplai air di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.