bdadinfo.com

Ecep Suwardaniyasa Raih Gelar Doktor Sekolah Kajian Stratejik dan Global UI dengan Predikat Cumlaude - News

Pemimpin Redaksi tvOnenews.com, Ecep Suwardaniyasa Muslimin

- Pemimpin Redaksi tvOnenews.com, Ecep Suwardaniyasa Muslimin sukses mempertahankan disertasinya yang berjudul 'Terorisme dan Media Baru: Kajian Stratejik Migrasi Pergerakan Pelaku Teror di Indonesia' di Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (UI).

Di dalam sidang terbuka tersebut, Ecep resmi dipromosikan sebagai Doktor Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia di Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat, pada Jumat (31/5/2024).

Baca Juga: Produk UMKM Kota Padang Diserbu Pengunjung di Rakernas APEKSI XVII Balikpapan

Selain resmi memiliki gelar akademik tertinggi, Ecep juga menjadi doktor ke-12 di Program Studi Stratejik dan Global UI.

Tak hanya itu, Ecep mendapatkan nilai memuaskan dengan predikat cumlaude dari para penguji dan promotor untuk disertasinya tersebut.

Bertindak selaku Ketua Sidang, yakni Athor Subroto, Ph.D., dan selaku Promotor Prof. Dr. Drs. Ibnu Hamad, Msi., serta selaku Ko-Promotor M. Syauqillah, S.H.I., M.Si., Ph.D., dan Dr. Puspitasari, S.Sos., M.Si.

Baca Juga: Jepang Dapat Jatah Proyek Baru di Sumatera Barat Setelah Angkat Kaki dari Mega Proyek Jalan Tol Terowongan Termegah di Asia Tenggara

Sementara tim penguji terdiri dari, Dr. Margaretha Hanita, S.H,. M.Si.; Dr. Benny Jozua Mamoto, S.H., M.Si.; Dr. A. Hanief Saha Ghafur; M. Syaroni Rofii, S.H.I., M.Si., Ph.D; Solikhah Yuliatiningtyas, S.Sos., M.Si., Ph.D.

Dalam sambutannya, Ecep mengatakan disertasi tersebut bermula dari catatannya sebagai jurnalis atau wartawan yang salah satunya menggeluti liputan terorisme.

"Sejak peristiwa Bom Bali pada 2002, saya berada di lapangan untuk menggali lebih dalam peristiwa yang memilukan tersebut. Guru jurnalistik yang juga sudah seperti orang tua saya, Bapak Karni Ilyas, selalu mengajarkan bagaimana menjadi jurnalis yang bermartabat, senantiasa berada di lapangan, menggali informasi dari narasumber yang kredibel, dan lalu menyajikan secara eksklusif," tuturnya.

Ilmu dan pengalamannya tersebut membawanya menemukan apa yang disebut sebagai unsur kebaruan atau novelty dalam penelitiannya.

"Novelti itu yakni, migrasi atau pergeseran gerakan dari cara lama ke cara baru. Semoga novelty ini bisa menjadi kontribusi bagi dunia akademis, penegak hukum dan semua pihak yang terkait dalam hal penanganan terorisme," tambahnya.

Dari simpulan penelitiannya, Ecep mengemukakan saran penting yang diharapkan mampu memberikan manfaat secara nyata bagi, pemerintah, masyarakat, penegak hukum, hingga media mainstream.

Menurutnya, penting untuk memahami cara-cara kelompok teroris merekrut anggota dan menyebarkan pesan mereka melalui media sosial dan situs web.

"Dalam hal ini, pihak yang berwajib harus memperkuat keamanan siber dan memonitor aktivitas online yang mencurigakan, baik di dalam maupun di luar organisasi," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat