- Kasus debt collestor yang menarik paksa mobil selebgram Clara Shinta beberapa waktu lalu berbuntut panjang, hingga mengundang amarah Kapolda Mentro Jaya.
Pasalnya saat penarikan tersebut, debt collector yang menarik mobil Clara Shinta tersebut membentak pihak kepolisian yang bertugas saat itu dengan keras.
Melihat anggotanya yang dibentak, dan perilaku debt collector yang dinilainya seperti premanisme, kemudian menyulut amarah dari Kapolda Mentro Jaya.
Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Batalnya Penyergapan OPM yang Sandera Pilot Susi Air, Ada Permintaan Selandia Baru
“Darah saya mendidih itu, saya lihat anggota saya dimaki-maki begitu,” ucap Irjen Fadil Imran, Kapolda Metro Jaya, dikutip dari Instagram indozone.id, 21 Februari 2023.
Bahkan Irjen Fadil Imran menyampaikan untuk bisa menindak tegas debt collector dan perusahaan-perusahaan leasing yang masih menggunakan kekerasan dalam mengadapi konsumennya.
“Yang debt collector-debt collector macam itu, jangan biarkan dia, lawan, tangkap, jangan pake lama,” perintah Fadil Imran kepada reserses Polda Metro Jaya.
Kapoda Metro Jaya itu juga meminta kepada jajaran reserse untuk dapat bertindak cepat jika menerima laporan mengenai kasus-kasus yang serupa, karena menurutnya sudah tidak ada lagi tempat untuk premanisme di Jakarta.
Menurutnya, perusahaan leasing sudah tidak diperbolehkan lagi untuk merekrut dan order debt collector yang menggunakan kekerasan dan bertindak kasar serta menteror orang.
Baca Juga: Berikut Ciri-Ciri Wanita Mudah Selingkuh yang Wajib Anda Ketahui Sebelum Menjalin Hubungan
Baca Juga: Mendominasi 60 Persen Suara di Pemilu 2024, Milenial dan Gen Z Bisa Apa?
Sebelumnya, selebgram Clara Shinta mengunggah sebuah video melalui akun Tik Tok @clarashintareal pada 8 Februari 2023 lalu, dimana di dalam unggahan video tersebut, terlihat debt collector mencoba merampas.
“Ada pihak dari leasing mobil yang mencari aku. Padahal, sebelumnya aku tidak pernah memiliki tunggakan atau tidak pernah berutang apa pun,” jelas Clara Shinta melalui video tersebut.
Dari penjelasannya, peristiwa tersebut berawal dari sopir keluarganya yang dihampiri oleh puluhan debt collector saat tiba diparkiran apartemenya.
Saat itu juga, para debt collector itu lansung merampas kunci mobil dari supir Clara, dengan alasan adanya tunggakan cicilan yang belum dibayar.