bdadinfo.com

Banyak yang Hembuskan Isu Kesenjangan TNI dan Polri, KSAD Jenderal Dudung Bilang Tidak Benar: Upaya Memecah! - News

KSAD Jenderal Dudung bicara ihwal sinergitas TNI-Polri  (Dispenad)

- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman kembali menegaskan pentingnya singeritas yang terjalin antara institusi TNI dan Polri.

Diketahui, dalam beberapa waktu ke belakang, ada sejumlah gesekan yang berujung kericuhan antara TNI dan Polri, salah satunya di Nusa Tengga Timur (NTT).

Ditambah lagi, kata Jenderal Dudung, adanya upaya untuk memecah belah sinergitas TNI dan Polri bisa saja berujung pada melemahnya negara.

Baca Juga: Presiden Jokowi Beri Pesan Khusus saat KTT ASEAN ke-42, Begini Isinya

Hal itu disampaikan Jenderal Dudung saat memberikan pengarahan kepada prajurit Yonif 433/Julu Siri, di Maros, Sulawesi Selatan pekan ini.

"Kepada seluruh prajurit dan keluarganya, untuk mewaspadai segala bentuk upaya memecah belah sinergi dan soliditas TNI dan Polri yang bermuara pada pelemahan negara," tutur Jenderal Dudung,

Menurut Jenderal Dudung, upaya melemahkan negara salah satunya diwujudkan dengan menghembuskan isu yang membenturkan institusi TNI dan Polri.

Baca Juga: Coldplay akan Mengadakan Konser di Indonesia, Habib Jafar Girang Bukan Main

Oleh karenanya, KSAD meminta para prajurit TNI AD untuk bijak dan tak mudah terpancing isu-isu liar.

"Banyak pihak-pihak yang menghembuskan isu kesenjangan sosial antara TNI-Polri. Isu-isu semacam itu sangat tidak benar," benernya.

Kata Jenderal Dudung, baik TNI maupun Polri sudah memiliki tugas pokok atau tupoksinya masing-masing.

Baca Juga: Duuuhh! Ratusan Bus Transjakarta Terbengkalai, Padahal Bisa Jadi Tempat Usaha

Jadi, bagi prajurit TNI AD, KSAD minta agar tidak mudah untuk tersulut emosi dan terprovokasi.

"TNI dan Polri sudah punya tupoksinya masing-masing, jadi kita jangan mudah untuk terprovokasi," jelasnya.

Di kesempatan yang sama, KSAD Jenderal Dudung turut berpesan kepada istri dan keluarga dari prajurit TNI AD yang dalam waktu dekat akan ditinggalkan tugas operasi ke Papua.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat