bdadinfo.com

Pernyataan Rasis Ketum KNPI Jegal Anies, Sampai Sebut Bukan Putra Bangsa Kecuali Prabowo dan Ganjar - News

Ketua Umum DPP KNPI LA Ode Umar Bone Foto: Tangkapan layar (Mufrod)

- Muncul video Ketua Umum DPP KNPI La Ode Umar Bonte dalam unggahan video yang mengajar putra bangsa untuk diarahkan tidak memilih Anies Baswedan sebagai Presiden.

Dalam pernyataan lisannya dilansir HarianHaluan dari akun twitter @Fahrihamzah, La Ode tidak ingin jika Anies Baswedan menjadi Presiden Indonesia.

"Saya meminta kepada putra bangsa Indonesia untuk memilih calon (presiden) dari putra bangsa sendiri. Seperti Prabowo dan Ganjar tapi sudah cukuplah pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta," ungkap La Ode dengan nada menggebu.

Baca Juga: Masyarakat Diminta Tetap Waspada, BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi Mencapai 4 Meter di Sumbar dan 6 Meter di Jaw

Baca Juga: Twist Maut dalam Trailer 'The Meg 2: The Trench' Mengejutkan Penonton

Baca Juga: Perbaikan Jalan Rusak di lampung Disamakan dengan Cerita Bandung Bondowoso, Begini Kisah Lengkapnya

Tak hanya itu, La Ode menggambarkan lahirnya Anies Baswedan sebagai pemenang Pilkada DKI Jakarta, karena keberuntungannya atas isu agama yang mencuat sehingga terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Dua jabatan Menteri dan Gubernur inilah yang dinilai La Ode sudah cukup dan jangan berambisi menjadi Presiden karena dinilai tidak layak seperti Prabowo dan Ganjar.

Viralnya pernyataan Ketum DPP KNPI ini dinilai Fahrihamzah sebagai salah satu keanehan. Jika ada sosok yang memiliki pola fikir seperti itu.

Baca Juga: Isi Iklan Televisi, Kunci Jawaban Tema 9 Subtema 2 kelas 5 Pembelajaran 6 halaman 113 Kurikulum 2013

"Kok masih ada orang seperti ini di Indonesia ya...bagaimana perasaan nabi Adam dan Siti Hawa ya? Kalau denger omongannya," cuit Fahri.

Komentar Fahri tersebut, menjawab pernyataan La Ode Umar Bonte yang menyebut jika seluruh wilayah di Indonesia memiliki leluhur, yang melahirkan putra bangsa.

Selain Fahri Hamzah, Said Didu juga ikut mengomentari pernyataan Ketum DPP KNPI dengan menyebutnya sebagai pemecah kesatuan bangsa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat