– Terjadinya bencana banjir lahar dingin Gunung Semeru dan longsor yang menimpa sejumlah wilayah di Jawa Timur pun membuat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) imbau masyarakat untuk tingkatkan kewaspadaan.
Pasalnya, potensi longsor susulan juga masih ada karena faktor cuaca dan intensitas hujan lebat.
Imbauan ini sebagai salah satu langkah antisipasi agar tidak ada lagi korban jiwa karena terjadinya bencana alam tersebut.
Sebelumnya, diberitakan tiga warga meninggal dunia akibat tanah longsor yang terjadi di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Jumat dini hari.
Ketiga korban ketiga korban ditemukan sudah tidak bernyawa usai rumahnya tertimbun longsor.
Timbunan longsor didapati pada beberapa ruangan di rumahnya, yakni pada bagian dapur dan kamar tidur.
Baca Juga: Momen Evakuasi Remaja Laki-laki 19 Tahun yang Mengidap Obesitas, Hanya Bisa Berbaring di Rumah
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi menjelaskan bahwa tim berhasil masuk dan melakukan evakuasi terhadap korban terdampak.
"Dini hari tadi sekitar pukul 04.00, kami berhasil mengevakuasi tiga korban meninggal dunia, yang merupakan satu keluarga," kata Patria dilansir dari bnpb.go.id, Sabtu, 8 Juli 2023.
Lebih lanjut, penyebab terjadinya bencana longsor di beberapa titik adalah karena hujan dengan intensitas yang tinggi.
Longsor juga terjadi di KM 59 jalur piket nol Lumajang-Malang.
Berdasarkan hasil pantauan visual di lapangan memperkirakan panjang longsor sekitar 20 meter dengan ketinggian 10 meter.