– Nama Kabupaten Dharmasraya mungkin beum banyak dikenal orang. Salah satu Kabupaten di Sumatera Barat ini punya motto dan dasar wilayah yang kompleks dan kental dengan nilai agama.
Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat, merupakan wilayah hasil pemekaran wilayah Kabupaten Sijunjung.
Undang-undang Nomor 38 tahun 2003 kemudian menetapkan pemebentukan Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan, dan Kabupaten Pasaman Barat sebagai daerah baru di Sumatera Barat.
Baca Juga: Bupati Tanah Datar Eka Putra dan Istri Dinobatkan Sebagai Bapak dan Ibu Asuh Anak Stunting
Sejak saat itu, pemerintah daerah Kabupaten Dharmasraya membuat berbagai dasar kewilayahan, termasuk logo wilayah serta motto.
Kabupaten Dharmasraya punya motto Tau jo nan ampek, yang mengandung arti masyarakat yang memiliki pengetahuan yang kompleks tentang adat, agama, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Seperti dilansir dari laman resmi Pemkab Dharmasraya, motto ini bagian dari makna logo daerah.
Pemkab Dharmasraya menulis dalam laman resminya jika makna motto ini perlu dicermati seksama. Hal tersebut karena kadang-kadang motto ini kerap menjadi plesetan atau diplesetkan dengan kata-kata yang kurang baik.
Baca Juga: Kisah Tragis Suku Mentawai: Pernah Dijajah Asing dan Pemerintah Sendiri Hingga Terancam Punah
Namun, motto Tau jo nan ampek ini sejatinya memiliki makna yang mendalam dan sangat kental dengan nilai-nilai agama.
Setidaknya terdapat tiga makna Nan Ampek (dalam Bahasa Indonesia; yang empat) terkait moto tersebut.
Yang pertama menyoal agama, Kabupaten Dharmasraya menjunjung makna dari tiga pilar agama, yakni kitab suci, pemimpin atau khulafurrasyidin, serta para Imam.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Ferry Unardi, Pengusaha Sukses Asal Sumatra Barat yang Mendirikan Traveloka
Kitab suci yang dimaksud yakni zabur, Taurat, Injil dan Al-Qur’an. Sementara khulafurrasyidin seperti yang terdapat dalam ajaran Agama Islam, yakni Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.