bdadinfo.com

Sejarah Mengapa Ganja Disebut Identik dengan Budaya Hingga Makanan Aceh - News

Ilustrasi (freepik, youtube STUTKA 91)





- Awal mula masuknya ganja di nusantara tidak terlepas dari peran para pedagang dari Gujarat India yang membawa ganja ke Aceh pada abad ke-10.

Para pedagang dari Gujarat tersebut menjadikan ganja sebagai alat transaksi perdagangan untuk ditukarkan dengan cengkeh, kopi, lada, dan rempah-rempah lainnya.

Masyarakat Aceh pun menggunakan ganja selama berabad-abad untuk kepentingan pengobatan, penyedap makanan, dan pertanian.

Ganja dipercaya dapat dijadikan obat untuk penyakit diabetes atau kencing manis dengan cara akar ganja direbus dan airnya diminum.

Baca Juga: Kisah Bantah Barensyah: Kepahlawanan dan Keberanian Pangeran Aceh

Bahkan ganja disebut identik dengan masakan atau makanan aceh karena fungsinya sebagai penyedap makanan.

Rakyat Aceh menggunakan ganja untuk bumbu penyedap makanan seperti pada kuah beulangong, kari bebek, bubur kanji dan lainnya

Selain itu ganja juga digunakan sebagai campuran minuman kopi untuk menambah stamina.

Dari sektor pertanian, rakyat Aceh menanam ganja di pinggir area persawahan untuk mengusir hama serangga.

Daun dan biji ganja yang sangat menyengat dapat membuat hewan serangga pergi menjauh.

Ketika datang ke Aceh, Belanda kemudian melarang penanaman dan penggunaan ganja.

Baca Juga: Aceh dan Sumatera Utara Kompak Bangun Stadion Bertaraf Internasional dengan Anggaran Kurang dari Rp2 T

Belanda beralasan bahwa ganja digunakan oleh pejuang Aceh sebagai penghilang rasa sakit dan penambah stamina untuk berperang melawan Belanda.

Setelah Indonesia merdeka, masyarakat Aceh kembali menguatkan ganja dalam kehidupan sehari-hari

Ganja mulai disalahgunakan ketika masyarakat mulai menggunakan rokok kretek dan ganja dijadikan sebagai pengganti tembakau.

Menghisap ganja secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan saraf dan kecanduan sehingga Indonesia mulai melarang penggunaan ganja pada tahun 1976 atas desakan Amerika.

Ganja sebenarnya pertama kali ditemukan 6.000 tahun sebelum masehi di sekitar Laut Kaspia yang pada waktu itu merupakan rute yang dilalui jalur sutra sehingga ganja begitu mudah tersebar ke penjuru Eropa dan Asia.

Dahulu penggunaan ganja memang diperuntukkan untuk kebutuhan medis sesuai yang tercatat dalam peninggalan peradaban bangsa besar seperti Yunani, Cina, India dan Persia.

Bahkan bangsa Arab pun sebelum abad 20 Punya catatan medis terbesar tentang penggunaan ganja sebagai obat pereda rasa nyeri, obat sakit kepala, pengencer ASI, hingga penyembuh tumor dan lain sebagainya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat