bdadinfo.com

Kisah Bantah Barensyah: Kepahlawanan dan Keberanian Pangeran Aceh - News

Ilustrasi Banta Barensyah.   (youtube.com/@jagadgood)



 

Tanah Aceh yang kaya akan sejarah dan budaya, terdapat sebuah cerita rakyat yang mengisahkan tentang kepahlawanan dan keberanian seorang pangeran yang menjadi legenda di wilayahnya.

Salah satu cerita rakyat Aceh, Kisah Bantah Barensyah, menjadi simbol perjuangan dan semangat dalam melindungi kerajaan dari berbagai ancaman. Kisah ini telah diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi, dan hingga kini, nilai-nilai luhur dari pahlawan Aceh ini tetap menginspirasi masyarakat.

Mari kita merenungkan dan menghayati cerita luar biasa dari pangeran yang telah menaklukkan naga raksasa dan membawa kedamaian bagi rakyatnya.

Di sebuah kampung terpencil di Nanggroe Aceh Darussalam, hiduplah seorang janda tua bersama dengan anak lelakinya yang bernama Banta Berensyah. Mereka tinggal dalam gubuk sederhana dari bambu dan ilalang. Sehari-hari, Banta membantu ibunya dengan mengumpulkan sekam di ladang. Meski memiliki saudara yang kaya bernama Jakub, mereka tidak pernah dibantu olehnya.

Baca Juga: Aceh dan Sumatera Utara Kompak Bangun Stadion Bertaraf Internasional dengan Anggaran Kurang dari Rp2 T

Suatu hari, terdengar kabar bahwa raja mengadakan sayembara untuk menikahkan Putri Terus Mata dengan pemenangnya, yang harus memberikan baju terbuat dari emas dan suasa. Banta pun berangkat mencari bahan-bahan tersebut untuk mencoba peruntungannya.

Banta menumpang kapal Jakub dalam perjalanan, namun Jakub mengungkapkan maksudnya yang berbeda dengan Banta dan mereka berpisah arah. Banta menggunakan daun talas dan suling miliknya untuk melanjutkan perjalanan ke tujuannya. Setelah mencari di beberapa tukang tenun, Banta akhirnya menemukan kain yang diinginkan Putri Terus Mata. Namun, ia tidak punya uang untuk membayarnya. Ia memainkan lagu dengan sulingnya dan tukang tenun setuju untuk menukar kain dengan hiburan Banta.

Di tengah perjalanan pulang, Banta bertemu kembali dengan kapal Jakub. Namun, Jakub merampas seruling dan kain Banta, lalu membuangnya di tengah laut. Beruntung, Banta diselamatkan oleh sepasang suami istri yang menginginkan anak, dan merawatnya selama beberapa hari sebelum Banta melanjutkan perjalanan.

Baca Juga: Sudah Berlangsung Sejak Masa Kolonial, Ini Alasan Kota Medan Dikenal sebagai Sarang Preman dan Begal

Setelah pulang ke kampung, Banta menceritakan kejadian itu pada ibunya. Mereka mendengar tentang pernikahan Jakub dengan Putri Terus Mata. Banta pergi ke acara pernikahan tersebut dan burung Elang tiba-tiba muncul dan mengungkapkan bahwa kain itu adalah milik Banta. Dengan kebenaran yang terungkap, Jakub mencoba melarikan diri dan tewas dalam keadaan yang tragis.

Raja yang terkesan dengan ketulusan Banta dan keberaniannya, menikahkan Banta dengan Putri Terus Mata, sehingga Banta menjadi penerus kerajaan. Kisah kepahlawanan Banta Berensyah dan kemenangan cintanya telah menjadi legenda di tanah Aceh, mengajarkan nilai-nilai keberanian, kejujuran, dan keadilan yang menginspirasi generasi berikutnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat