- Sejumlah proyek bernilai fantastis mangkrak di Sumatera Barat (Sumbar). Dua di antaranya yang paling menyita perhatian publik adalah pembangunan stadion sepak bola dan gedung kebudayaan.
Lantas apa yang membuat dua mega proyek itu mangkrak di Sumbar?
Menanggapi hal itu, anggota DPRD Sumbar, HM Nurnas mengatakan, proyek mangkrak di Sumbar bukan hanya dua itu saja, namun cukup banyak.
Baca Juga: Jangan Kaget, Ternyata Segini Harta Kekayaan Pejabat Polres Bukittinggi
"Kalau bicara infrastruktur Sumbar, banyak pekerjaan-pekerjaan infrastruktur, apakah itu gedung, jalan, normalisasi sungai banyak yang tidak bisa tuntas sesuai dengan perencanaan yang disesuaikan," katanya dikutip dari channel YouTube Ngopi ToAd.
Menurut dia, sederet proyek ini tidak terkuasai, akibatnya banyak yang mangkrak.
"Yang sangat menonjol ada dua, cukup miris. Pertama adalah pembangunan stadion utama, lalu gedung kebudayaan. Dua proyek ini sudah sangat lama diawali sejak zaman Gubernur Sumbar Irwan Prayitno," ujarnya.
Lebih lanjut politisi Partai Demokrat itu mengatakan, bahwa pada tahun 2020, DPRD Sumbar sudah menyurati Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas sederet temuan proyek tersebut.
Nurnas mengatakan, bahwa proyek stadion itu adalah keinginan besar Irwan Prayitno. Dia ingin ambil event PON di Sumbar.
"Ternyata itu gagal. Nilainya anggarannya hampir Rp 1,6 triliun, dengan analisa stadion bertaraf interasional dan berstandar FIFA. Cuma waktu itu saya mengingatkan, jangan pembebasan lahan hanya modal alas hak. Kemudian akhirnya dapatlah sertifikat, anggaran dimulai ternyata dia dinyatrakan prioritas untuk kegiatannya adalah PON," katanya.
Baca Juga: Berbatasan dengan Singapura, Ternyata Segini Biaya Hidup di Batam: Pantes Banyak yang Mau
Namun sayangnya, dalam proses berjalannya waktu, rencana atau target itu meleset. PON batal digelar di Sumbar dan proyek pun mangrak dengan sederet alasan. Padahal anggaran yang sudah terserap sekira Rp 310 miliar.
Proyek berikutnya yang tak kalah menyita perhatian publik adalah gedung kebudyaan.