bdadinfo.com

Jejak Sejarah Tersembunyi di Kota Bukittinggi, Fort de Kock, Benteng Bersejarah dari Era Hindia-Belanda - News

Benteng ini salah satu titik yang berperan vital dalam usaha Hindia Belanda memenangkan Perang Paderi. (Dok indonesiakaya.com)

- Kota Bukittinggi, selain terkenal dengan keindahan alam dan kulinernya, juga menyimpan harta berharga dalam bentuk peninggalan sejarah dari masa pemerintahan Hindia-Belanda. 

Menyingkap sejarah yang belum banyak diungkap, Kota Bukittinggi menghadirkan daya tarik wisata sejarah yang tak boleh dilewatkan.

Bukan hanya dikenal dengan Jam Gadang dan rumah kelahiran Bung Hatta, Bukittinggi juga memiliki harta karun sejarah yang tak ternilai.

Baca Juga: Intip Momen Mobil Listrik Sandiaga Uno Mogok di Bandara, Akhirnya Terpaksa Nebeng Mobil Patwal

Fort de Kock, begitu nama yang tak asing lagi di kalangan sejarahwan dan penggemar wisata sejarah. 

Terletak di puncak Bukit Jirek, benteng ini memegang peranan penting dalam perjuangan masyarakat Bukittinggi melawan penjajah.

Tepat di bawah langit Birugo, Fort de Kock menjadi saksi bisu keberanian pasukan Paderi yang dipimpin oleh sang pahlawan, Imam Bonjol, dalam menghadapi pasukan Hindia Belanda.

Baca Juga: Bareh Randang, Bukan Rendang! Nikmati Lezatnya Kudapan Manis dari Darek Minangkabau

Pengunjung yang menginjakkan kaki di kompleks Fort de Kock seolah diangkut kembali ke era kolonial. Pada tahun 1826, Kapten Johan Heinrich Conrad Bauer memerintahkan pembangunan benteng ini. 

Dulu dikenal sebagai 'Sterreschans', yang berarti benteng pelindung, nama Fort de Kock merujuk pada Bukit Jirek, tempat benteng ini berdiri. 

Nama ini dipersembahkan untuk menghormati Hendrik Merkus Baron de Kock, pejabat Letnan Jenderal dan Komandan Militer Hindia-Belanda saat itu.

Baca Juga: Eksplorasi Pulau Pisang Kecil, Keindahan Tersembunyi Pantai Air Manis Sumatera

Benteng ini menjadi saksi bisu perang sengit antara Kaum Adat yang berpegang teguh pada adat tradisional, dan Kaum Paderi yang memperjuangkan penerapan syariat Islam. 

Perintervensi Hindia-Belanda, atas permintaan Kaum Adat mengubah jalannya sejarah. 

Benteng-benteng seperti Fort de Kock dibangun di dataran tinggi Minangkabau untuk mengamankan posisi Hindia-Belanda dalam pertikaian tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat