- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah merumuskan pemberian subsidi tarif Lintas Raya Terpadu Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (LRT Jabodebek).
Perumusan subsidi Tarif LRT Jabodetabek telah memerhatikan kemampuan atau daya beli masyarakat.
Selain itu, tujuannya untuk mendorong minat masyarakat untuk beralih ke angkutan massal, salah satunya LRT Jabodetabek.
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal menuturkan, hasil kajian tersebut memutuskan bahwa tarif LRT Jabodetabek adalah Rp5 ribu untuk 1 Km pertama.
Sedangkan untuk kilometer selanjutnya adalah Rp700.
"Hasil kajian tersebut, ditetapkan melalui Keputusan Menhub Nomor 67 tahun 2023 bahwa besaran tarif LRT Jabodebek yaitu Rp5.000 untuk 1 Km pertama dan Rp700 untuk Km selanjutnya," tutur Risal dalam keterangannya, dikutip Minggu 20 Agustus 2023.
Risal mencontohkan, perbandingan tarif usulan dari operator (belum disubsidi) dengan tarif bersubsidi di beberapa rute yaitu, untuk rute Stasiun Dukuh Atas - Jatimulya sepanjang kurang lebih 28 Km, tarif usulan operator sebesar Rp37.268.
Sementara tarif bersubsidinya yaitu sebesar Rp23.900 (PSO sebesar 36 persen).
Kemudian untuk rute Stasiun Dukuh Atas - Harjamukti sepanjang kurang lebih 25 km, tarif usulan dari operator sebesar Rp33.275, dan tarif bersubsidinya sebesar Rp21.800 (PSO sebesar 34 persen).
Baca Juga: Nikmati Pengalaman Unik di Sumatera Barat dengan Menginap di Kawasan Saribu Rumah Gadang
Lalu, untuk rute Stasiun Harjamukti - Jatimulya sepanjang kurang lebih 33 km, tarif usulan operator sebesar Rp43.923, sementara tarif bersubsidinya sebesar Rp27.400.
Berikut ini adalah beberapa rute dengan tarif bersubsidi lainnya:
1. Stasiun Dukuh Atas - Stasiun Cawang sepanjang ± 10 km (Tarif Rp11.300).