Jakarta, – PT Jasa Marga Persero dikabarkan tengah memasuki tahap investarisasi lahan untuk pembangunan jalan tol Gedebage-Cilacap.
Sebagai informasi, Progres ini merupakan tindak lanjut dari terbitnya penetapan lokasi (penlok) oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Direktur Utama PT JGC Johannes Mancelly menjelaskan, penlok yang telah diterbitkan pada Februari 2022 tersebut mencakup wilayah Gedebage hingga Garut utara.
"Menindaklanjuti hal tersebut, hingga saat ini progres kebutuhan lahan untuk Kota Bandung dan Kabupaten Garut sudah dalam proses inventarisasi. Sementara itu, untuk Kabupaten Bandung, saat ini masih dalam proses penerbitan surat keputusan pembentukan tim pengadaan tanah," ujar Jo Mancelly.
Baca Juga: Pejabat Masih Ego hingga Pembangunan Jalan Tol Mangkrak, Jokowi: Lucu Banget Kita Ini
Dilansir Detik.com, jalan tol ini nantinya akan terbagi menjadi empat sesi.
Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara sepanjang 45,2 km
- Seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya sepanjang 50,32 km
- Seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan sepanjang 76,78 km
- Seksi 4 Patimuan-Cilacap sepanjang 34,35 km
Sebagai informasi, nantinya jalan Tol Gedebage-Cilacap memiliki total panjang 206,65 km yang menjadikan jalan tol ini sebagai ruas jalan tol terpanjang di Indonesia yang akan melintasi dua provinsi sekaligus, yaitu Provinsi Jawa Barat sepanjang 169,09 Km dan Provinsi Jawa Tengah sepanjang 37,56 km
Pembangunan Jalan Tol Gedebage-Cilacap direncanakan akan dilakukan dalam dua tahap. Jalan tol ini memiliki nilai investasi sebesar Rp56 Triliun dan masa konsesi selama 40 tahun. Proyek ini tergabung dalam Proyek Strategis Nasional dan mendukung program pemerintah dalam pemerataan infrastruktur.
Baca Juga: Pemprov Sumbar Targetkan Pembebasan Lahan untuk Jalan Tol Rampung Pada Bulan Juli 2022
Nantinya, jalan tol ini diharapkan akan meningkatkan konektivitas ekonomi sehingga diharapkan akan membantu kelancaran distribusi barang dan jasa di selatan koridor Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah.