bdadinfo.com

Bukan Sitinjau Lauik! Inilah Jalan Paling Ekstrim di Indonesia Berada di Atas Danau Meninjau di Sumatera Barat - News

Perihal sejarah Jalan Kelok 44, memang tidak diketahui secara pasti. Tetapi diduga jalan ini dibangun pada masa penjajahan Belanda, untuk menghubungkan Bukittinggi dengan Danau Maninjau.  Seiring berjalannya waktu, Jalan Kelok 44 ini juga pernah menjadi saksi sejarah perjuangan rakyat Indonesia, khu

- Siapa yang tidak mengenal jalur extreme Kelok 44 adalah kelokan yang terdapat di Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Kelok 44 merupakan daerah perbukitan berada di di atas Danau Maninjau yang dilingkari jalan yang berkelok dilerengnya.

Kelok 44 merupakan tikungan berjumlah 44 belokan. Itu sebabnya rute ini dinamakan Kelok Ampek Puluh Ampek.

Setiap kelokan memang patah. Setiap kelok itu diberi nomor berurut. Sepanjang perjalanan dari bukit tinggi menuju danau ini, para wisatawan akan disuguhi pemandangan.

Baca Juga: Evaluasi SAKIP 2023, Pemkab Pesisir Selatan Wujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

Yang sangat indah berupa sawah-sawah yang berbentuk terasiring, pancuran-pancuran air dari sungai yang bertingkat-tingkat. 

Serta hijaunya deretan Bukit Barisan. Kelok 44 juga merupakan ikon dalam balap sepeda Tour de Singkarak.

Kelok 44 merupakan jalur yang menghubungkan kota buktitinggi dengan Danau Maninjau yang ada di Kabupaten Agam.

Baca Juga: Stasiun Muaro Sijunjung sebagai Proyek Mangkrak Jalur Kereta Api Trans Sumatera, Begini Nasibnya Kini

Kelok 44 atau dalam Bahasa minang disebut kelok ampek puluh ampek merupakan daerah perbukitan yang berada di atas Danau Maninjau yang dilingkari.

Oleh jalan yang berkelok di lerengnya. Danau maninjau sendiri merupakan danau terbesar ke-2 di provinsi Sumatera Barat dengan luasan 99.5 km2 dan berada di ketinggian 459 mdpl.

Jalur ini Dinamakan Kelok 44 karena terdapat tikungan yang berjumlah 44 belokan dan setiap kelokan nya merupakan tikunggan ekstrim dan patah hingga mencapai sudut putar 360 derajat.

Baca Juga: 7 Megaproyek Sumatera Terlama dari Masjid hingga Stadion Sudah 7 Tahun Belum Rampung

Sepanjang perjalanan melewati kelok ini, kita akan disuguhi pemandangan berupa sawah-sawah yang berbentuk terasering, pancuran-pancuran air dari sungai yang bertingkat-tingkat, serta hijaunya deretan Bukit Barisan.

Karena keindahanya, sampai – sampai Kelok 44 ini dijadikan ikon dalam balap sepeda bergengsi yaitu Tour de Singkarak.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat