- Penunjukkan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang terkesan mendadak banyak mendapat sorotan.
Sorotan juga datang dari Tokoh NU, Islah Bahrawi. Ia menyebut penunjukkan Kaesang jadi Ketum PSI secara mendadak biasa saja.
Islah Bahrawi juga membandingkanya dengan peristiwa Anies Baswedan yang mencampakkan Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca Juga: Beberapa Waktu Lalu Pulau Rempang Membara, Sebenarnya Apa yang Menjadi Penyebab Dibalik Ini Semua?
Diketahui, AHY dan Partai Demokrat merasa dikhianati Anies usai penunjukkan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar, jadi bakal cawapres.
Partai Demokrat juga dinilai kecewa karena Anies sebelumnya menjanjikan AHY menjadi bakal cawapresnya.
“Soal Kaesang jadi Ketum PSI dalam hitungan hari? Biasa saja,” tulis Islah Bahrawi di akun X (Twitter) miliknya @islah_bahrawi, dilansir Selasa, 26 September 2023.
“Sama seperti Anies yang mengeliminasi AHY begitu mudahnya. Kalau saja SBY hari ini presiden, pasti AHY akan jadi rebutan. Glory as heaven. Cak Imin gak bakal ada apa-apanya,” lanjutnya.
Islah Bharawi juga menjelaskan, dalam politik, apapun bisa terjadi. Yang tadinya kawan, bisa menjadi lawan.
“Setiap orang ada masanya. Setiap masa ada orangnya. Setiap orang dalam suatu masa, akan memiliki kawan dan lawannya masing-masing,” kata Islah Bahrawi.
“Dalam perang hanya mati sekali, dalam politik orang bisa mati berkali-kali. Terjun ke dalam dunia politik harus siap dengan konsekwensi itu. That's how politics works for,” lanjutnya.
Diketahui, banyak yang mempertanyakan mengapa Kaesang bisa menjadi Ketum PSI hanya dua hari setelah resmi menjadi anggota.