– Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (KemenPUPR) mewakili pemerintah telah melakukan penandatangan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) untuk pembangunan Tol Layang JORR Ulujami – Cikunir.
Penandatangan PPJT ini dilakukan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Proses seremoni ini dilakukan oleh Kepala BPJT Miftachul Munir dengan Direktur Utama PT. Jakarta Metro Expressway Danni Hasan. Hadir juga dalam seremoni ini Direktur Bisnis PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia atau PII Persero Andre Permana.
Tol JORR atau Jakarta Outer Ring Road rencananya akan diperluas keterjangkauannya dengan membangun ruas jalan tol layang yang membentang dari Ulujami, Jakarta Selatan hingga Cikunir, Kota Bekasi.
Kepala BPJT Miftachul Munir menjelaskan bahwa proyek pembangunan tol layang JORR ini adalah kerja sama gabungan antara pemerintah dengan badan usaha yang mendapatkan jaminan dari PT. PII.
Adapun pemenang tender dari proyek ambisius ini adalah PT. Jakarta Metro Expressway yang merupakan konsorsium gabungan dari PT. Adhi Karya (Persero), PT. Margo Metro Nusantara, dan PT. Acset Indonusa Tbk.
"Dengan dibangunnya Jalan Tol JORR Elevated Cikunir – Ulujami yang akan tersambung dengan jaringan jalan Tol JORR, nantinya diharapkan dapat mengurangi beban kepadatan lalu lintas kendaraan tol eksisting tersebut," ungkap Miftachul Munir.
Pembangunan Jalan Tol Layang JORR Ulujami – Cikunir ini nantinya juga menambah pilihan jalan bagi masyarakat yang sering berangkat pergi baik menuju atau dari Bandara Soekarno Hatta.
Kemacetan juga diprediksi akan berkurang karena jalan alternatif ini akan meningkatkan kapasitas jalan tol yang ada di lingkar luar Jakarta.
Baca Juga: Bukan Tol Biasa! Jalan Tol di Jawa Tengah Ini Punya Fungsi Lain : Bisa Kendalikan Banjir?
PT. Jakarta Metro Expressway dalam pembangunannya juga menekankan prinsip-prinsip GCG atau Good Corporate Governance, yang mana proses pembangunan mengikuti peraturan perundangan-undangan dan prosedur yang berlaku di hukum Indonesia.
Selain itu, PT, Jakarta Metro Expressway juga telah menyiapkan secara cermat terkait analisis dampak lingkungan atau AMDAL dari proyek Tol JORR ini.
Proyek pembangunan Tol Layang JORR Ulujami – Cikunir ini menelan dana hingga Rp21,26 triliun dengan konsesi selama 45 tahun.