- Sejak dibangun di tahun 2015, jalan tol Trans Sumatera semakin bertambah panjang.
Namun, ada beberapa kritik yang muncul tentang manfaat pembangunan jalan tol tersebut.
Di awal pembangunan jalan tol Trans Sumatera, Presiden Jokowi sempat dikritik habis-habisan lantaran membangun jalan tol di pulau Sumatera.
Beberapa kritikan tersebut mengatakan bahwa pulau Sumatera belum siap dibuatkan jalan tol karena belum padat.
Sebagaimana dikutip dari YouTube Tollroad Indonesia, tidak hanya kritikan, nyinyiran pun diarahkan ke dirinya.
Salah satunya mengatakan bahwa “pembangunan jalan tol ini hanya pencitraan, rakyat Sumatera tidak makan jalan tol.”
Presiden Jokowi bersikap teguh dalam merespons ke kritik ini.
Beliau melihat pulau Sumatera memiliki potensi besar, namun sayangnya konektivitas antar wilayah masih belum maksimal.
Untuk itulah, Presiden Jokowi membangun jaringan jalan tol Trans Sumatera.
Visi Jokowi yang jauh ke depan ternyata tidak mampu ditangkap oleh kebanyakan masyarakat, sehingga muncul pemikiran bahwa pembangunan jalan tol ini akan sepi peminat dan tidak ada manfaatnya sama sekali.
Tapi itu hanyalah pemikiran sempit yang sekarang tidak terbukti.