– Pagi ini, Jumat, 5 Januari 2024 pada pukul 06.03 WIB, telah terjadi tabrakan Kereta Api Turangga dengan Kereta Lokal Bandung Raya di Cicalengka.
Sejauh ini, terdapat 3 orang korban jiwa dalam tabrakan, yakni masinis dan asisten masinis KA Bandung Raya dan Pramugara KA Turangga, serta 28 orang luka-luka.
Tabrakan ini berimbas pada 9 perjalanan yang dibatalkan dan 10 lainnya terus berjalan, namun ditempuh dengan jalan memutar Bandung-Cikampek-Kroya.
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyampaikan turut berduka cita atas kecelakaan kereta api yang memakan korban jiwa tersebut.
“Fraksi PKS mengingatkan kepada pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan bahwa ini adalah kecelakaan besar kedua dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan. Setelah beberapa bulan lalu terjadi kecelakaan antara Kereta Api Argo Semeru dan Kereta Api Argo Wilis di Yogyakarta,” tulisnya.
Fraksi PKS telah memperingatkan pemerintah agar tidak terlalu jumawa dalam mengoperasikan Kereta Cepat Whoosh.
Sebab operasi Kerata Cepat Whoosh bukanlah tanda keberhasilan pemerintah di sektor perkeretaapian, karena utang yang besar masih harus dilunasi.
“Selain itu Fraksi PKS meminta agar Pemerintah dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI meningkatkan kembali layanan kereta api dan menerapkan zero accident di sektor perkeretapian,” kata Suryadi.
Karena mayoritas pengguna kereta api masih menggunakan kereta konvensional, hal ini juga memerlukan perhatian dan anggaran khusus.
Politisi PKS meminta pihak-pihak terkait segera mengusut tuntas penyebab kecelakaan tersebut dan melaporkannya secara transparan kepada masyarakat.
"KAI Commuter menyampaikan permohonan maaf atas adanya kendala operasional antara KA Turangga dengan Commuter Line Bandung pada lintas Stasiun Haurpugur - Stasiun Cicalengka pada Jumat, 5 Januari 2024.