bdadinfo.com

Biden Jatuhkan Sanksi terhadap 4 Pemukim Israel atas Kekerasan di Tepi Barat, Hanya Sebatas Kampanye? - News

Presiden Amerika Serikat Joe Biden (AP/Evan Vucci)

 - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengeluarkan perintah eksekutif untuk menghukum empat pemukim Israel atas kekerasan yang dilakukan di Tepi Barat Palestina. 

Perintah penjatuhan sanksi tersebut bertepatan dengan kunjungan Biden pada Hari Kamis, 1 Februari 2024 kemarin ke Michigan, Amerika Serikat. 

Al Jazeera melaporkan bahwa negara bagian yang terletak di wilayah midwestern tersebut merupakan ‘rumah’ bagi komunitas besar Arab Amerika.

Baca Juga: Menegangkan! Tak Puas terhadap PM Netanyahu, Presiden Joe Biden Terapkan Sanksi untuk Warga Israel di Tepi Barat

Keputusan presiden AS tersebut menimbulkan spekulasi bahwa tujuan utamanya adalah untuk berkampanye. 

Pasalnya, pengumuman penjatuhan sanksi tersebut terjadi di tengah meningkatnya tekanan publik yang ia alami, buntut dukungannya terhadap Israel dalam konflik yang sedang berlangsung di Palestina. 

Perlu diingat juga bahwa Biden akan maju kembali dalam pemilu AS 2024 yang akan diselenggarakan pada 5 November mendatang. 

Baca Juga: Ngeri ! Ketegangan Meningkat, Joe Biden Kecam Serangan Drone Tewaskan Tentara Amerika di Yordania

Sanksi tersebut sendiri dijatuhkan AS atas penyerangan komunitas Palestina di Tepi Barat oleh empat pemukim Israel. 

Empat pemukim Israel tersebut adalah David Chai Chasdai, Einan Tanjil, dan Yinon Levi, yang dituduh menyerang dan mengintimidasi warga Palestina. 

Adapun Shalom Zickerman yang dituduh menyerang aktivis Israel. 

Sanksi yang diberikan berupa pembekuan aset individu-individu tersebut  di AS dan membatasi transaksi keuangan dengan mereka.

Dalam sebuah pernyataan, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan bahwa kekerasan tersebut mencederai perdamaian dan keamanan di Tepi Barat hingga Timur Tengah.

“(Kekerasan yang dilakukan pemukim Israel tersebut) menimbulkan ancaman besar terhadap perdamaian, keamanan, dan stabilitas di Tepi Barat, Israel, dan kawasan Timur Tengah,” ucapnya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat