- Provinsi Riau dulunya saat penjajahan kolonial Belanda masih memiliki peninggalan sejarah yang merupakan jalur perlintasan daerah antara Sumatera Barat ke Riau.
Biarpun jalur klasik, saat ini justru menjadi wisata favorit bagi masyarakat sekitar dan pengunjung dari luar daerah yang sangat menikmati perjalanan melalui terowongan yang sudah terbengkalai.
Terowongan yang telah terbengkalai inilah dinamakan "Lubang Kalam" sebutan dari warga setempat karena mengingat saksi sejarah yang ada didalamnya.
Baca Juga: Liga Inggris Hari Ini: Arsenal vs Liverpool, Prediksi Susunan Pemain dan Skor Pertandingan
Pemerintah setempat sengaja menjadikan Lubang Kalam sebagai objek wisata sejarah yang ada di Riau agar masyarakat lebih mengenal saksi sejarah yang ada di daerahnya.
Sebelumnya pada 90-an, Lubang Kalam sudah tak lagi berguna sebagai penghubung karena sebagian jalannya sempat terendam air Danau PLTA Koto Panjang.
Keberadaan Lubang Kalam masih berdiri kokoh hingga kini dan dijadikan sebagai objek wisata namun tidak ada yang berubah dari jalur ini, temboknya masih sama dengan aslinya.
Pada kolonial Belanda dibangun tahun 1929 oleh pemerintah Belanda dan menjadikan satu-satunya jalan penghubung dari Riau ke Sumatera Barat saat itu.
Lebih menariknya, tidak ada satu penerangan yang menghiasi terowongan ini oleh sebabnya banyak yang berpendapat apabila lubang ini memiliki cerita misteri.
Selain itu, Lubang Kalam tersebut merupakan terowongan gelap sepanjang 300 meter yang dulunya ialah jalur perlintasan daerah antara Provinsi Sumatera Barat dan Riau sebagaimana dilansir dari YouTube @Jejak Bang Budi.
Terowongan Lubang Kalam ini terletak di Kabupaten Kampar yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
Lantaran Lubang Kalam seperti itu masyarakat menyebutnya dan Kalam yang berarti gelap, menurut bahasa Minang yang menggambarkan kondisi wisata ini.