bdadinfo.com

Potret Lembah Anai Masa Kolonial Beserta Lahirnya Teknologi Perlintasan Kereta Api di Masanya - News

Potret lembah anai masa kolonial   (Youtube Syamdani channel)





- Lembah Anai masa kolonial Belanda tidak terlepas dari beroperasinya kereta api dengan perkembangan teknologi yang cukup mumpuni di masanya.

Kereta api uap pada masa kolonial menjadi satu transportasi massal yang berjaya di masa itu, melewati hutan, topografi yang berbukit-bukit, hingga melewati sungai-sungai deras yang terhubung dengan jembatan.

Jembatan kereta api Lembah Anai dibangun sebagai penghubung antara bukit dan sungai dan berada di jalur rel lintas Padang Panjang-Solok.

Jembatan dibangun melengkung hasil rancangan Ontewerpert A.Kuntze dari Pabrik Societe Cockeril di Seiraing-Belgia dan sudah menggunakan konstruksi baja sekitar tahun 1890.

Baca Juga: Bank Indonesia Dukung Pertumbuhan Ekonomi Syariah Berbasis Digital di Sumatera

Berbentuk setengah lingkaran sebagai penampang, jembatan yang menjadi penghubung jalur ke Padang ini memiliki panjang 85 m.

Namun, jembatan ini beberapa kali ditimpa berbagai macam bencana alam seperti banjir hingga gempa bumi.

Tercatat banjir pernah terjadi akibat luapan sungai Singgalang, mulai 23 Desember 1892 banjir akibat hujan lebat berhasil menyapu rel kereta api sepanjang 1500 m.

Perbaikan pun dilakukan pada Juni tahun 1893 hingga kemudian kereta api pengangkut batubara dapat melintas.

Selain jembatan, konstruksi rel juga mengadaptasi teknologi yang disesuaikan dengan kondisi alam sekitar.

Baca Juga: 5 Kota dengan Tingkat Kejahatan Tertinggi di Indonesia, Ada 2 di Sumatera!

Rel kereta api untuk melewati jalan berbukit-bukit dan berhutan di Lembah Anai harus diberi gigi dan dihubungkan dengan jembatan.

Terdapat 2 tipe konstruksi rel yang digunakan. Meliputi rel tidak bergerigi untuk daerah yang datar serta konstruksi rel bergerigi dipakai untuk daerah yang memiliki tanjakan lebih tinggi.

Misalnya pada jalur Pelabuhan Teluk Bayur-Padang-Kayu Tanam sepanjang 60 km menggunakan konstruksi rel kereta api yang tidak bergerigi.

Tercatat sepanjang 121 km rel tidak memiliki tanjakan dan lengkungan.

Sejak dibangun tahun 1890, perlintasan kereta api ini mulai beroperasi walau beberapa kali mengalami kendala dan permasalahan akibat adanya bencana alam yang sering terjadi.

Pada tahun 1926 jembatan penghubung jalur kereta api Lembah Anai ini bahkan pernah ditimpa gempa bumi.

Tetapi jembatan ini masih kokoh berdiri dan menjadi salah satu peninggalan maupun adaptasi teknologi yang ditinggalkan oleh Pemerintah Hindia Belanda dalam infrastruktur dan transportasi.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat