bdadinfo.com

Normalisasi Pertumbuhan Ekonomi, Pemprov Sumbar Terus Fokus Sektor Pariwisata dan UMKM - News

Gubernur Mahyeldi saat agenda Diseminasi Laporan Perekonomian dan Penyampaian Outlook Perekonomian Sumbar, yang diisi dengan Seminar bertema Unleashing West Sumatera's Potential; Transitioning from Recovery to High Quality Growth di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumbar, Jumat, 15 Maret 2024. (Humas Pemprov Sumbar )

- Normalisasi pertumbuhan ekonomi, Pemprov Sumbar terus fokus sektor pariwisata dan UMKM.

Langkah ini sebagaimana capaian yang pernah diraih sebelum masa pandemi Covid-19.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menyebutkan, sektor pariwisata dan UMKM tetap jadi fokus, sembari terus menyigi potensi dari sektor-sektor lainnya.

Baca Juga: Gubernur Sumbar Motivasi Pendonor Darah dengan Dihadiahi Umrah

"Sinergi semua pihak sangat diperlukan, terutama sekali dalam menghadapi berbagai permasalahan yang muncul," ucap Gubernur Mahyeldi saat agenda Diseminasi Laporan Perekonomian dan Penyampaian Outlook Perekonomian Sumbar, yang diisi dengan Seminar bertema Unleashing West Sumatera's Potential; Transitioning from Recovery to High Quality Growth di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumbar, Jumat, 15 Maret 2024.

Gubernur mengungkapkan, Pemprov Sumbar telah menentukan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi pada 2024, di mana sektor pariwisata dan UMKM memang menjadi dua titik sektor utama yang diharapkan mampu meningkatkan performa pertumbuhan.

"Meski dua sektor itu menjadi sektor yang paling potensial, kita tetap fokus dalam mengembangkan sektor-sektor krusial selama ini seperti sektor pertanian, sektor jasa, hingga pendidikan. Termasuk juga sektor komunikasi, industri pengolahan, hingga pertambangan," ucap Gubernur lagi.

Baca Juga: Usai Ditinjau Gubernur Sumbar, Seluruh Ruas Jalan Nasional yang Terban di Pesisir Selatan Kembali Bisa Dilalui

Sementara itu dalam paparannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat (BI Sumbar), Endang Kurnia Saputra menerangkan, pertumbuhan ekonomi Sumbar saat ini tercatat sebesar 4,62 persen dan terhitung masih berada di bawah garis merah. Akan tetapi, angka itu belum dapat mencapai angka normalisasi seperti angka pertumbuhan di masa sebelum pademi Covid-19.

"Banyak faktor yang mempengaruhi, tentu saja. Namun saat ini, daya saing beberapa sektor tampak cukup baik, tapi kinerjanya masih perlu didorong agar lebih meningkat," ucap Endang mengawali paparannya.

Endang Kurnia merincikan, sektor dengan pertumbuhan tercepat di Sumbar saat ini adalah sektor jasa keuangan, akan tetapi sayangnya sektor ini tidak mempekerjakan cukup banyak orang. Di sisi lain, para pekerja justru paling banyak tertumpuk pada sektor dengan potensi tertinggi, tetapi dengan petumbuhan yang relatif pelan, yaitu sektor pertanian, komunikasi, jasa pendidikan, dan perdagangan.

"BI memperkirakan, Sumbar akan bisa mencapai pertumbuhan ekonomi pada kisaran 4,51 hingga 5,31 persen. Namun untuk mewujudkannya, setidaknya ada tiga hal yang dapat direkomendasikan, yaitu meningkatkan keterhubungan dan hilirisasi di sektor pertanian, melakukan akselarasi pada sektor-sektor produktif, serta mempercepat transisi sektor pariwisata menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru," ucap Endang menjelaskan.

Tampak hadir dalam kesempatan seminar tersebut, Kepala Kanwil DJPb Sumbar, Syukriah; Plt Kepala OJK Sumbar, Guntar Kumala; Sejumlah Pejabat Instansi Vertikal di Sumbar; Pejabat dari OPD terkait di lingkup Pemprov Sumbar; hingga Pejabat Perwakilan dari Pemkab/Pemko di seluruh Sumbar. (ADPSB)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat