bdadinfo.com

Mengurai Megahnya Jalan Nanga Era, Pembangkit Akses Baru antara Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur - News

Pembangkit Akses Baru antara Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur (Mitrapol.com)

HARIANHAKUAN.COM - Pulau Kalimantan, dengan batas langsungnya dengan negara tetangga Malaysia, memiliki pentingnya strategis dalam hal kepentingan nasional, meliputi aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, dan pertahanan keamanan.

Saat ini, dukungan infrastruktur dalam mengelola kawasan perbatasan sepanjang Koridor Utara Kalimantan terus dilakukan melalui pembangunan jalan paralel perbatasan.

Baca Juga: Kalimantan Tengah Siap-siap! Bakal Kehadiran 2 Jembatan Terpanjang dan Baru Segera Dibangun Sekaligus Bakal Atasi Masalah Besar Ini...

Jalan-jalan ini sebagian besar terdiri dari jalan tanah, dengan lebar bervariasi antara 2-3 meter, dan di beberapa daerah, jejak jalan belum terbentuk.

Pembangunan jalan perbatasan dimulai dengan Korps Zeni Angkatan Darat menggunakan skema pembiayaan sendiri melalui pihak ketiga, menghasilkan jalan tanah dan di beberapa bagian, jalan agregat dan aspal.

Saat ini, pembangunan jalan paralel perbatasan masih berlangsung, dengan semua Jalan Perbatasan di Kalimantan Barat sudah dapat diakses.

Baca Juga: Baru Resmi! Konstruksi Proyek Jembatan Dibangun Terpanjang dan Pertama di Kalimantan Tengah Demi Penopang Kemajuan Ekonomi di 2 Desa Ini

Namun, beberapa bagian belum sepenuhnya fungsional karena perlu pembangunan jembatan dan perbaikan kemiringan jalan.

Sampai akhir tahun 2022, total panjang Jalan Paralel Perbatasan di Kalimantan Barat yang sudah diaspal adalah 221 km dari total 811 km.

Pembangunan Jalan Nanga Era – Batas Provinsi Kaltim

Saat ini, Pantas Wira Pahala Marganda Sianturi, S.T., M.M., sebagai Kepala Pos Perbatasan 4 Kalimantan Barat, ditugaskan untuk membangun Jalan Nanga Era – Batas Provinsi Kaltim, yang terletak di Kabupaten Kapuas Hulu Utara.

Baca Juga: Andre Rosiade kembali Tepati Janji Hadirkan Listrik untuk Masyarakat Surantih Pesisir Selatan

Tujuannya adalah untuk membuka akses antara Provinsi Kalimantan Barat dan Provinsi Kalimantan Timur.

Proyek ini merupakan salah satu dari banyak paket strategis dalam Unit Kerja Paralel Perbatasan Nanga Badau – Entikong – Aruk – Temajuk, yang dipimpin oleh Chandra Prastiya, S.T.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat