- Beberapa waktu terakhir, dunia perfilman horor Indonesia sering mengangkat unsur agama.
Salah satunya adalah film yang berjudul ‘Kiblat’ yang kini sedang ramai dibicarakan setelah disinggung pihak MUI (Majelis Ulama Indonesia).
Ternyata, Cholil Nafis selaku Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, melalui akun X nya @cholilnafis sempat berkomentar mengenai penggunaan kata ‘Kiblat’ dalam film horor.
“Saya tak tahu isi filmnya maka belum bisa komentar. Tapi gambarnya seram ko’ judulnya kiblat ya. Saya buka-buka arti kiblat hanya ka'bah, arah menghadap orang-orang shalat,” tulis Cholil pada akun X nya pada Minggu, 24 Maret 2024.
“Kalau ini benar sungguh film, ini tak pantas dan kampanye hitam ajaran agama yg harus diturunkan dan tak boleh tayang,” tulisnya.
Terlepas dari hal tersebut, muncul juga pendapat yang membuat orang merasa takut beribadah ketika menonton film horor.
Baca Juga: Nostalgia! Warganet Ini Bagikan Momen Usai Sholat Tarawih di Bulan Ramadhan pada 22 Tahun Lalu
Lantas, apakah benar kalau menonton film horor dapat membuat seseorang takut untuk beribadah?
Pihak MUI menjelaskan apabila film horor yang menggunakan judul dengan istilah Islam, mungkin dapat membuat masyarakat takut beribadah.
Wakil Ketua Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) MUI, Erick Yusuf menjelaskan bahwa memang sudah dari lama merasa resah mengenai film horor yang membawa unsur agama.
Dirinya juga menambahkan, film horor tersebut dapat membuat orang takut, misalnya ketika ingin melaksanakan shalat tahajud.
Dikutip dari Instagram @ussfeed, Gina S. Noer selaku penulis film ternama di Indonesia turut mengungkapkan bahwa film horor yang mengangkat tema agama sudah masuk ke ranah eksploitasi agama.