bdadinfo.com

Titik Lokasi 11 Harta Karun di Peninggalan Zaman Kerajaan Sriwijaya di Palembang, Dulunya Sungai Ini Sepanjang 750 KM Jalur Sutra di Asia Tenggara - News

11 harta karun tersembunyi di Kerajaan Sriwijaya di Palembang dan penemuan harta karun di Indonesia. Sumatera pada zaman dahulu disebut sebagai Pulau Emas karena kaya akan deposit emas dan sumber daya alam.

- Kota Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Luas Kota Palembang dengan sekitar 352,51 km². 

kota Palembang juga kota terpadat dan terbesar kedua di Sumatra setelah Kota Medan, kota terpadat dan kota terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta Raya, Surabaya, Bandung, Medan, dan kota terbesar kesembilan belas di Asia Tenggara.

Kota Palembang dan beberapa kabupaten tetangganya (Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Ogan Ilir, dan Kabupaten Ogan Komering Ilir) dikembangkan oleh pemerintah pusat sebagai wilayah metropolitan di Indonesia dengan kawasan yang disebut Patungraya Agung atau Palembang Raya.

Baca Juga: Auto Jadi Sultan Paling Tajir di Dunia! Titik Lokasi Surga Harta Karun Emas di Sumatera Utara Terbesar di Indonesia Paling Diburu Dunia

Sejarah Palembang yang pernah menjadi ibu kota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara pada saat itu, Kedatuan Sriwijaya, yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9 juga membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya".

Berdasarkan prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal 16 Juni 683 Masehi menjadikan kota Palembang sebagai kota tertua di Indonesia.

Di dunia Barat, kota Palembang juga dijuluki Venice of the East ("Venesia dari Timur") dan Serambi Hadramaut, kota ini mendapat julukan Serambi Hadramaut dikarenakan beberapa gelar Habaib yang ada disini tidak dijumpai di daerah lain di Indonesia. Kota Palembang adalah kota tertua di Indonesia.

Kerajaan Sriwijaya adalah sebuah kerajaan bahari historis yang berasal dari Pulau Sumatra dan berlangsung sekitar abad ke-7 hingga abad ke-11 Masehi. Kerajaan ini didirikan secara resmi pada tahun 682 Masehi, seperti yang tercatat dalam prasasti Kedukan Bukit.

Baca Juga: Era Baru Sumbar Dimulai! Jalan Tol Dilengkapi dengan Jembatan Layang Cuma 4 Jam Melesat Secepat Kilat Padang-Pekanbaru

Nama “Sriwijaya” diambil dari kata “Sri” yang berarti cahaya dan “Wijaya” yang berarti kemenangan gemilang, merujuk pada kejayaan dan kegemilangan kerajaan ini.

Kerajaan Sriwijaya memiliki pengaruh besar di kawasan Nusantara barat dan menjadi pusat agama, budaya, dan perdagangan di Asia Tenggara dan Asia Timur.

Pada abad ke-9 Masehi, Sriwijaya mencapai masa kejayaannya di bawah pemerintahan Raja Balaputradewa. Namun, pada abad ke-13 Masehi, kerajaan ini runtuh akibat serangan dari Kerajaan Singasari di Jawa

Di bawah kepemimpinan Raja Balaputradewa, Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim yang membangun armada laut kuat.

Selain itu, Sriwijaya berhasil mengendalikan jalur perdagangan utama di wilayahnya hingga Malaysia, Singapura, dan Thailand Selatan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat