bdadinfo.com

Digaspol 3 Perusahaan, Tol Pertama Provinsi Jambi Ngebut Tanpa Libur Supaya Rampung Tahun 2024: HK Ungkap Rahasianya - News

Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino pembangunannya dikembangkan oleh 3 perusahaan, tol ini tengah dalam proses percepatan penyelesaiannya. (YouTube: Info Pagi)

- Pembangunan proyek infrastruktur jalan tol rangkaian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) terus berlanjut.

Salah satu proyek Jalan Tol Trans Sumatera yang ada di Provinsi Jambi juga diketahui tengah dalam proses percepatan penyelesaian.

Bahkan, jalan tol ini dikembangkan oleh 3 (tiga) perusahaan sekaligus dalam proses percepatan pembangunannya.

Baca Juga: Tegak Berdiri Nyaris 100 Meter, Mega Proyek Terbaru Senilai Rp1,2 Triliun di Gorontalo ini Jadi yang Tertinggi di Indonesia? Rampung Tahun 2024 ini

Adapun proyek tersebut adalah Jalan Tol Bayung Lencir Tempino seksi 3 (tiga) yang direncanakan akan dibangun dengan panjang 15,47 kilometer.

Saat ini, progres pembangunan fisik proyek Jalan Tol Bayung Lencir Tempino seksi tiga ini telah mencapai 72,71 persen.

Pembangunan proyek Jalan Tol Bayung Lencir Tempino seksi tiga ini dibangun dengan skema atas dukungan konstruksi dari pemerintah dimana sumber pendanaannya berasal dari APBN.

Baca Juga: Diluar Nalar! Jalan Tol Penghubung Sumatera Selatan-Lampung Menjadi yang Paling Ramai, Hampir Setengah Juta Kendaraan Melintas Kurang dari 2 Pekan

Pembangunan proyek Jalan Tol Bayung Lencir Tempino seksi tiga ini digarap dengan skema kerja sama operasi (KSO) antara tiag perusahaan, antara lain:

Hutama Karya bersama Wijaya Karya dan Brantas Abipraya (KSO HK-Wika-BAP) sepanjang 15,47 km.

Hutama Karya sendiri menjelaskan bahwa pembagian porsi pembangunan ini dilakukan untuk menjawab target yang disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Baca Juga: JTTS Memanas, Sesudah Lebaran Makin Ramai Kendaraan yang Melintas: Ternyata Semuanya Gara-Gara Jalan Tol Terbaru Sumatera Utara! 

Sejumlah strategi percepatan penyelesaian dilakukan oleh para pihak pengembang, diantaranya membagi lokasi pekerjaan dalam 3 zonasi.

Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan pelaksanaan, melakukan monitoring dan evaluasi dengan menggunakan digital construction, serta mengedepankan safety, quality pada progres yang berjalan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat