bdadinfo.com

Sumatera Utara Berjaya! Memiliki Harta Karun Emas Murni Terletak di Jalur Sesar Sumatera Terdapat 15 Desa Terpencil - News

Tambang Emas Martabe terletak di jalur sesar Sumatra, yang mendukung terbentuknya endapan aliran mineral, yang membuatnya kaya akan mineral termasuk emas dan perak.

- Sejak mulai beroperasi pada tahun 2012, Tambang Emas Martabe mendapatkan reputasi sebagai pemimpin industri dalam hal keselamatan kerja, keberlanjutan, dan proses produksi.

Total area konsesi yang mencakup Tambang Emas Martabe tercantum dalam Kontrak Karya 30 tahun generasi keenam antara PT Agincourt Resources (perusahaan) dan Pemerintah Indonesia.

Luas awal yang ditetapkan pada tahun 1997 adalah 6.560 km2 namun dengan beberapa pelepasan, saat ini menjadi 1.303 km2 (130.252 hektar).

Namun, setelah beberapa pelepasan, saat ini luasnya menjadi 130.252 hektar (1.303 km2) yang berlokasi di Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Mandailing Natal.

Baca Juga: Soal Uji Kompetensi Bab 7 Statistika dan Kunci Jawaban Matematika Kelas 10 Halaman 212-214 Kurikulum Merdeka

Area operasional Tambang Emas Martabe sendiri di dalam konsesi tersebut terletak di Kabupaten Tapanuli Selatan dan meliputi area seluas 509 hektar per Januari 2022.

Tambang Emas Martabe terletak di jalur sesar Sumatra, yang mendukung terbentuknya endapan aliran mineral, yang membuatnya kaya akan mineral termasuk emas dan perak.

Terdapat 15 desa yang terletak dekat dengan Tambang Emas Martabe yang disebut Desa Lingkar Tambang (Directly Affected Villages atau “DAV”).

Pertimbangan khusus diberikan guna memastikan bahwa, sejauh mungkin selama umur tambang, desa-desa tersebut tetap menjadi desa layak huni yang sama seperti sebelum tambang mulai berproduksi.

Baca Juga: Fantastis! Dana Pusat Rp478 Miliar Mengucur, Inilah Sederet Daftar Proyek Pembangunan dan Perbaikan Jalan di Sumatera Barat yang Bermunculan

Rencana eksplorasi Tambang Emas Martabe oleh PT. Agincourt Resources ke wilayah ekosistem Batang Toru mendapat respons dari pegiat lingkungan hidup di Sumatera Utara.

Batang Toru merupakan ekosistem penting bagi spesies orangutan tapanuli yang statusnya Kritis.

Andi Mutakin, Direktur Eksekutif Satya Bumi, menyatakan eksplorasi dikhawatirkan akan merambah wilayah konservasi.

Kekhawatiran tersebut terbukti, karena pada Januari 2024, Agincourt mengumumkan memperluas wilayah eksplorasinya ke bagian utara yang tumpang tindih dengan KBA [Key Biodiversity Area] Batang Toru.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat