bdadinfo.com

Kereta Mak Itam Sang Pejuang Bisu yang Mengangkut Harta Karun Emas Hitam, di Sawahlunto Demi Kepentingan Penjajah Belanda - News

Kerata Api Mak Itam sebagai ikon dari kereta api ini adalah lokomotif uap bergigi eks-SSS, E1060, yang dahulunya beroperasi untuk menarik kereta-kereta api batu bara dari Ombilin ke Teluk Bayur.

 - Sejarah panjang dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia sosok Kereta api Mak Itam atau Kereta api Mak Itam SIG memiliki cerita tersendiri sejak zaman penjajah Belanda.

Kereta api Mak Itam berdasarkan hak penamaan adalah kereta api wisata kelas ekonomi yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia dan Pemerintah Kota Sawahlunto di Sumatra Barat yang melayani relasi Sawahlunto–Muarakalaban p.p.

Kereta api Mak Itam ini merupakan satu-satunya kereta api uap wisata yang beroperasi di Sumatra, serta merupakan kereta uap wisata ketiga di Indonesia setelah Ambarawa dan Jaladara. Frasa mak itam sendiri berasal dari frasa bahasa Minangkabau yang berarti "paman hitam".

Baca Juga: Hari Pendidikan Nasional 2024: Kemendikbudristek Rilis Logo, Tema beserta Imbauannya

Kerata Api Mak Itam sebagai ikon dari kereta api ini adalah lokomotif uap bergigi eks-SSS, E1060, yang dahulunya beroperasi untuk menarik kereta-kereta api batu bara dari Ombilin ke Teluk Bayur.

Untuk mempromosikan Museum Kereta Api Sawahlunto yang sebelumnya dibuka pada tanggal 17 Desember 2005.

Pemerintah Kota Sawahlunto mengajukan proposal kepada PT Kereta Api untuk mengembalikan lokomotif E1060 yang dioperasikan untuk KA wisata Ambarawa–Bedono p.p. di Museum Kereta Api Ambarawa kembali ke Sumatra Barat.

Pemindahan tersebut sepenuhnya terwujud pada tanggal 3 Desember 2007 dan sejak saat itu.

Baca Juga: Penempatan Sumbawa! PT Amman Mineral Buka Lowongan Kerja untuk Fresh Graduate, Ini Syaratnya

Sumatra Barat sudah kembali memiliki lokomotif uap. Saudaranya sendiri, E1016, kini menjadi pajangan di Museum Transportasi, Taman Mini Indonesia Indah.

Rencana pengoperasian kembali lokomotif rel gigi di Sumatra Barat ini sempat mengalami permasalahan terutama pada teknis prasarana dan suku cadang lokomotif yang kini sudah tidak lagi diproduksi.

Waktu lokomotif ini lebih banyak dihabiskan di dalam dipo daripada dijalankan di lintas. Lokomotif bergigi lainnya, BB204—yang merupakan lokomotif diesel—saat itu berstatus siap operasi, tetapi terbatas semenjak jalur segmen Kayu Tanam–Padangpanjang terpaksa ditutup.

Pada tanggal 21 Februari 2009, kereta api Mak Itam mulai dioperasikan bersama dengan kereta api wisata Danau Singkarak.

Baca Juga: Simak! Info Lowongan Kerja Swissotel Nusantara untuk 13 Posisi Ini

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat