- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah mengumumkan bahwa kehadiran Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution di Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara, akan membuka peluang baru dalam pengembangan ekonomi dan pariwisata di wilayah tersebut.
“Kabupaten Mandailing Natal juga dikenal dengan keanekaragaman adat istiadat, sejarah dan budaya, juga pesona alam yang menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Dengan adanya bandara ini, semoga potensi Sumatera Utara khususunya Kabupaten Mandailing Natal semakin tergali,” ujar Menhub saat meninjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, pada Sabtu, 4 Mei 2024.
Dengan hadirnya Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, diharapkan potensi pariwisata Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Mandailing Natal, dapat semakin tergali.
Proyek pembangunan Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution dimulai oleh Kementerian Perhubungan pada tahun 2020 dengan total anggaran mencapai Rp. 434,5 miliar.
Bandara ini dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, termasuk landasan pacu sepanjang 1.450 meter dan lebar 30 meter, taxiway sepanjang 75 meter dan lebar 15 meter, apron seluas 105 meter x 65 meter, serta gedung terminal seluas 2.537 meter persegi. Diperkirakan, bandara ini dapat melayani pesawat tipe ATR 72.
Sebagai bagian dari persiapan menuju operasional, tim Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA) Wings Air (Lion Group) telah melakukan survei pada 1 April 2024 untuk mengevaluasi kesiapan fasilitas di Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution.
Rencananya, bandara ini akan melayani penerbangan ke beberapa tujuan utama seperti Medan, Padang, dan Pekanbaru, yang akan signifikan memangkas waktu perjalanan darat yang sebelumnya memakan waktu 5-10 jam.
Desain gedung terminal Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution terinspirasi dari Rumah Adat Bagas Godang, rumah adat tradisional Suku Mandailing yang kaya akan nilai budaya.
Menteri Budi Karya Sumadi menyatakan kegembiraannya atas penyelesaian pembangunan bandara ini, yang diharapkan akan segera diresmikan dan beroperasi sesuai dengan rute yang telah disiapkan.
Pada kunjungan kerja tersebut, turut hadir beberapa pejabat penting termasuk Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi, Bupati Mandailing Natal HM. Jafar Sukhairi Nasution, Direktur Bandara Udara Lukman F. laisa, dan Kepala Bandara UPBU Aek Godang Abdul Rozak.
Keberadaan mereka menunjukkan komitmen pemerintah dan stakeholders terkait dalam mendukung pengembangan infrastruktur dan ekonomi daerah.