- Infrastruktur mega proyek strategis nasional di Papua Tengah baru akan beroperasi pada tahun 2024 yang berhasil dibangun era pemerintahan presiden Jokowi.
Bandar Udara Nabire Baru yang memiliki peran untuk memajukan perekonomian masyarakat di Papua melalui konektivitas transportasi udara antar wilayah.
Sebenarnya Bandara Nabire Baru yang merupakan relokasi dari Bandara Nabire yang saat ini eksisting karena bandara tersebut sudah tidak dapat dikembangkan.
Baca Juga: Baznas Padang Panjang Kembali Gelar Khitanan Massal untuk Anak Keluarga Kurang Mampu
“Bandara Nabire Baru ini sebenarnya sudah siap ya, dari sisi udara dan sisi daratnya. Namun, untuk fasilitas pendukung seperti,” tutur Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, M. Kristi Endah Murni.
“Akses jalan raya yang menghubungkan jalan nasional ke bandara sepanjang 5,6 km, supply jaringan listrik dari PLN, jaringan air bersih,”
“dari PDAM dan jaringan penguat untuk telekomunikasi saat ini belum siap. Untuk itu kami berharap dukungan dari Pemda agar secepatnya bisa segera terealisasikan,” ujar Kristi.
Baca Juga: Modifikasi Cuaca di Sumatera Barat, BMKG Tabur 15 Ton Garam NaCl di Wilayah Terdampak Banjir
Bandara Nabire Baru sendiri merupakan bandara yang berlokasi di Kab. Nabire, Papua Tengah yang memiliki ukuran landasan pacu 1600 m x 30 m.
Landasan pacu 1600 m x 30 m yang bisa melayani operasional pesawat jenis ATR-72, taxiway 23 m x 165 m dan apron 367,5 m x 100 m.
Dirjen juga meminta kepada jajarannya untuk terus meningkatkan fasilitas keamanan dan keselamatan penerbangan di Bandara Nabire Baru.
"Saya juga perintahkan agar area sisi udara bandara tetap steril dari halangan dan hambatan,” ujar Dirjen.
“Untuk itu perlu pagar pembatas yang rapi dan rapat karena menyangkut safety,”