bdadinfo.com

Tanah Pusako Tinggi di Sumbar! Mau Diboldoser Proyek Tol Payakumbuh Pangkalan Bikin Omak-omak Sampai Trauma Karena Tanah Kelahirannya Mau Diratakan - News

Mega proyek jalan tol Payakumbuh Pangkalan yang sampai saat ini masih menuai pro dan kontra di dalam masyarakat seperti dari Pemangku adat dan LSM di Sumatera Barat menolak pembangunan jalan tol tersebut.

 - Jalan Tol Payakumbuh Pangkalan adalah Jalan tol Trans Sumatera bagian sirip dari Tol Padang Pekanbaru yang menghubungkan Sumatera Barat dan Riau dengan total panjang 43 KM.

Jalan Tol Payakumbuh Pangkalan ini direncanakan dimulai pembangunannya dari tahun 2018, tetapi hingga akhir 2023 Jalan Tol Payakumbuh Pangkalan karena berbagai persoalan salah satunya penolakan dari 5 Nagari di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Jalan Tol Payakumbuh Pangkalan ini melewati pengunungan bukit barisan dan direncakan dibuat 3 terowongan dengan total Panjang 8 KM dengan biaya Investasi sekitar Rp 9 Triliun Rupiah. Adapun kontraktor pelaksana dalam proses pengerjaan Terowongan tersebut adalah Japan International Cooperation Agency (JICA).

Baca Juga: The Adventure! Kabupaten Buleleng Perdana Persembahkan Program Kegiatan Bertajuk ‘Jeep Tour Desa Panji’: Digadang Jadi Wisata Terbaru

Pemangku adat dan LSM di Sumatera Barat menolak pembangunan mega proyek jalan tol Payakumbuh Pangkalan yang sampai saat ini masih menuai pro dan kontra di dalam masyarakat.

Wajar saja para beberapa kaum ibu sedikit trauma karena tanah pusako tinggi mau diboldoser pihak pengembang proyek jalan tol Payakumbuh Pangkalan yang berada di kawasan 5 Nagari di Payakumbuh dan sekitar yang terdampak mega proyek tersebut.

Memang, sejak awal pembangunannya, proyek jalan tol Payakumbuh Pangkalan menjadi wacana yang mendasar untuk disikapi oleh pemerintah agar mendapat memetik pelajaran yang terkandung di dalamnya.

Diketahui, perjalanan proyek jalan tol Payakumbuh Pangkalan. Padahal, pembangunan dan pengembangan sektor infrastruktur menjadi salah satu visi dan misi utama pemerintahan presiden Jokowi.

Salah satunya yaitu melalui pembangunan jalan tol pemerintah berencana membangun jalan tol dari Sumatera Barat sampai ke Riau.

Dari Padang sampai ke Pekanbaru namun hal tersebut diprotes oleh warga yang ruas Payakumbuh.

Baca Juga: Telan Pil Pahit! Jalan Tol di Sumatera Selatan Terancam Tidak Lengkap, Proyek Rp24 Triliun Satu ini Hilang Selamanya?

Hal dikarenakan pembangunan jalan tol berdampak pada pemukiman padat penduduk dan hilangnya aset-aset peninggalan leluhur mereka.

Seperti tanah ulayat tanah Pusako tinggi dan juga tanah pekuburan sementara dari sisi lingkungan rute jalan tol melewati kawasan hutan lindung yang berpotensi merusak dan mengganggu keanekaragaman hayati yang ada pada kawasan tersebut.

Melansir kanal youtube Edriana Views baru-baru ini di mana masyarakat sekitar yang terdampak pembangunan jalan tol Padang Pekanbaru tersebut.

 "Pada sore hari ini saya diajak oleh teman saya ini Tommy dari Walhi Sumbar saya diminta datang ke Payakumbuh Kebetulan saya lagi ada di Sumbar diminta datang ke Payakumbuh karena saya diminta untuk datang bertemu dengan masyarakat ini adalah masyarakat yang akan terkena dampak dari pembangunan jalan tol Payakumbuh ke Pekanbaru,"

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat