bdadinfo.com

Bandar Udara di Sumatera Barat Ditutup! Karena Tidak Ada Penerbangan Dua Tahun Berturut-turut Cuma Layani Rute PP Pasaman Barat-Pekanbaru - News

Bandar Udara Pusako Anak Nagari Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat kembali melayani penumpang dan melakukan penerbangan mulai Jumat (8/1) setelah dua tahun berhenti beraktivitas.

- Bandar Udara Pusako Anak Nagari adalah bandar udara yang melayani penerbangan dari dan ke Simpang Ampek. Bandara ini terletak di Jorong Laban, Nagari Kapa, Luhak Nan Duo, Pasaman Barat, Sumatera Barat, Indonesia.

Adapun jenis pesawat yang bisa mendarat di bandar udara ini adalah Cassa 212. Landasan pacu saat ini sedang diperpanjang hingga 3.200 x 2 meter (10.499 ft × 7 ft).

Sebelum tahun 1960-an rencana induk bandara dikembangkan berdasarkan kebutuhan-kebutuhan penerbangan lokal.

Baca Juga: 17 Bandara Internasional di Indonesia Statusnya Diakui Pemerintah Jadi Kesayangan Menteri Perhubungan RI, Bandara Minangkabau Gimana Nasibnya?

Namun sesudah tahun 1960-an rencana tersebut telah digabungkan ke dalam suatu rencana induk bandara yang tidak hanya memperhitungkan kebutuhan-kebutuhan di suatu daerah, wilayah, propinsi atau negara.

Agar usaha-usaha perencanaan bandara untuk masa depan berhasil dengan baik.

Usaha-usaha itu harus didasarkan kepada pedoman-pedoman yang dibuat berdasarkan pada rencana induk dan sistem bandara yang menyeluruh, baik berdasarkan peraturan FAA dan ICAO.

Baca Juga: 2 April 2024 Mimpi Buruk Bagi Dunia Penerbangan Indonesia, 17 Bandara Statusnya Turunkan dari Tahtanya Tidak Lagi Dipercaya Pemerintah

Bandara Laban mulai dibangun pada tahun 1982 dan selesai pengerjaan pada tahun 1984.

Dengan tidak memakai tenaga mesin melainkan tenaga manual (orang) untuk membuka lahan serta pematangan landing strip (landasan pacu) berupa tanah keras.

Dan kerikil sebagai syarat bisanya pesawat mendarat dan lepas landas. dengan luas 10.452M2.

Baca Juga: Berhasil Raih Podium dalam MotoGP Catalunya 2024, Marc Marquez: Ini Sirkuit Terburuk bagi Saya

Pada saat itu sarana transportasi yang ada berupa jalan darat yang memakan waktu tempuh selama tiga hari.

Melalui Kota Bukittinggi dan Lubuk Sikaping dari ibu kota Propinsi (Padang) menuju daerah Proyek (Kabupaten Pasaman pada saat itu).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat