bdadinfo.com

Gunung Marapi Terpantau Erupsi Dahsyat, Ini Kata Kementerian ESDM - News

Gunung Marapi Kembali Erupsi, Kolom Abu Vulkanik tak Teramati  (Jefrimon/Harianhaluan.com)

- Pada Kamis, 30 Mei 2024 pukul 13.04 WIB, Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali meletus.

Berdasarkan rekaman seismograf dan pengamatan visual dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Marapi di Bukittinggi, erupsi terjadi di Kawah Verbeek dengan kolom abu setinggi 2000 meter di atas puncak gunung, atau sekitar 4891 meter di atas permukaan laut.

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan condong ke arah barat laut.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut," ungkapnya.

Baca Juga: Terekam CCTV, Harimau Sumatera Terlihat Berkeliaran di Pekarangan Masjid di Lubuk Selasih Solok

Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitude maksimum 30,4 mm dan durasi gempa selama 2 menit 2 detik.

Suara dentuman juga terdengar hingga ke Pos PGA Marapi. Material letusan diperkirakan jatuh di sekitar puncak Gunung Marapi.

Menurut Muhammad Wafid, erupsi ini dipicu oleh tekanan dan pasokan magma dari kedalaman. Hal ini terlihat dari grafik deformasi tiltmeter yang menunjukkan inflasi pada tubuh gunungapi.

Selain itu, pada 26 Mei 2024, terdeteksi gempa Tektonik Lokal (TL) sebanyak 40 kali dan Vulkanik Dalam (VA) sebanyak 3 kali.

"Disamping itu juga terekam gempa Tektonik Lokal (TL) dan Vulkanik Dalam (VA) dengan jumlah yang signifikan pada tanggal 26 Mei 2024 lalu, dengan catatan 40 kali gempa TL dan 3 kali VA," jelasnya.

Baca Juga: Bikin Kamu Rileks! 8 Titik Pijat Refleksi Kaki yang Bisa Kamu Coba untuk Terapi Kesehatan secara Tradisional

Erupsi Gunung Marapi ini merupakan bagian dari rangkaian letusan yang tidak kontinyu sejak 3 Desember 2023.

Aktivitas letusan ini menghasilkan endapan material berupa abu, lapili, hingga batu atau bom vulkanik di daerah puncak dan lereng gunung.

Jika material vulkanik ini bercampur dengan air hujan, bisa membentuk lahar yang mengalir ke daerah dengan elevasi lebih rendah dan ke aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat