bdadinfo.com

Gubernur DIY Ogah Proyek Jalan Tol Bersikukuh Tak Melepas Tanah Kasultanan, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Tidak Memberikan Nilai Positif Bagi Masyarakat - News

proyek jalan Tol Yogyakarta-Bawen menurut Sri Sultan Hamengkubuwono X pernah berpendapat bahwa jalan tol di Yogyakarta tidak memberikan nilai positif untuk ekonomi masyakarat di sekitar jalan tol.

 - Soal mega proyek jalan Tol Yogyakarta-Bawen berlangsung alot di mana Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X bersikukuh tak melepas Tanah Kasultanan atau Sultan Ground (SG) untuk proyek tol di Yogyakarta.

Terkait pembangunan proyek jalan Tol Yogyakarta-Bawen menurut Sri Sultan Hamengkubuwono X pernah berpendapat bahwa jalan tol di Yogyakarta tidak memberikan nilai positif untuk ekonomi masyakarat di sekitar jalan tol.

"Saya nggak melarang tol, yang penting tol tidak merugikan masyarakat. Misalnya Bawen ke Solo, Bawen ke Jogja, kira kira (ekonomi) Ungaran hidup atau mati?" jelas Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Baca Juga: Sumatera Barat Bangkit! Investasi PMA Tumbuh Lebih dari 100 Persen, Sumbar Fokus Pembangunan Infrastruktur dan Industrialisasi Menuju Era Kejayaan

"Ya kalau dilepaskan hilang, Keraton punya tanah itu kan juga bagian dari (UU) Keistimewaan. Kalau tanahnya keraton habis bagaimana," katanya lagi.

Walaupun demikina, beliau tetap memperbolehkan apabila tanah itu dipakai atau dilewati proyek tol menggunakan sistem sewa dengan harga rendah atau bahkan tak dibayar sekalipun. Intinya, keraton selaku pemilik SG tak akan melepaskan asetnya.

"Sebetulnya disewa tidak dibayar juga tidak masalah. Itu untuk fasilitas umum, tapi yang penting bagi saya status tanah itu tidak hilang," lanjutnya.

Setelah mengalami perundingan yang alot dengan pihak negara, akhirnya disepakati bahwa tol Jogja jadi dibangun, ditandai dengan groundbreaking di Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman pada Rabu, 30 Maret 2022 silam.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Jogja Bawen terus mempercepat penyelesaian konstruksi Jalan Tol Yogyakarta - Bawen sepanjang 76,30 Km yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).

Baca Juga: Ramai Dibicarakan! Duet Maut di Pilwako Jambi 2024, Dr Maulana Berpasangan dengan Aljosha Hazrin

Kehadiran Jalan Tol Yogyakarta - Bawen yang terhubung dengan Tol Trans Jawa ruas Semarang - Solo diharapkan akan meningkatkan perekonomian dan konektivitas wilayah, khususnya Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah.

Menteri Basuki berpesan kepada Badan Usaha Jalan Tol untuk bisa merumuskan strategi percepatan, sehingga penyelesaian Tol Yogyakarta - Bawen, khususnya Seksi 1 Sleman - Banyurejo bisa tuntas konstruksinya tepat waktu.

"Saya minta tahun ini progres fisiknya 85%, awal tahun 2025 ruas Banyurejo sudah selesai," kata Menteri Basuki.

Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta - Bawen memiliki 6 Seksi yang terbagi menjadi Seksi 1 Sleman - Banyurejo sepanjang 8,25 Km dengan progres konstruksi saat ini sudah mencapai sebesar 72?n ditargetkan selesai pada kuartal I tahun 2025.

Kemudian Seksi 2 Banyurejo - Borobudur sepanjang 15,26 km progres lahan sudah 84,44 persen, yang nantinya pada Seksi 2 Banyurejo - Borobudur dapat menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur dan akan segera dimulai lelang konstruksinya diperkirakan akan mulai konstruksi pertengahan April 2024.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat