- Fadly Amran, tokoh yang dikenal luas di Sumatera Barat, Selasa 11 Juni 2024, mengunjungi Gunung Padang setelah menerima undangan dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat.
Kunjungan ini bertujuan untuk mendukung upaya konservasi dan pengembangan ekoturisme yang tengah digalakkan di kawasan tersebut.
Dalam pertemuan yang hangat, Fadly Amran mendengarkan serta ikut berbagi pandangannya mengenai pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan pariwisata dan konservasi lingkungan.
Baca Juga: Toyota Gelontorkan Dana Rp4,5 Triliun untuk Investasi Pabrik Mesin di Amerika Serikat
"Saya diundang oleh Pokdarwis dari Gunung Padang dan alhamdulillah bertemu dengan banyak tokoh hebat di sini, baik di bidang kepariwisataan maupun dalam pengelolaan dan restorasi alam," ujarnya.
Tokoh-tokoh seperti Bhilu, Ilham, dan Novi disebutkan sebagai figur-figur penting yang terlibat aktif dalam upaya konservasi dan edukasi di Gunung Padang.
Fadly menekankan bahwa pembangunan pariwisata harus selalu mempertimbangkan keberlanjutan ekosistem yang ada.
“Tadi banyak disampaikan tentang pentingnya edukasi kepada primata di sekitar Gunung Padang, yang dulu dikenal sebagai Gunung Monyet,” katanya.
Ia menyoroti bahwa keberadaan primata ini bukan hanya penting secara ekologis, tetapi juga memiliki nilai edukasi dan ekonomi yang besar.
"Ini adalah tantangan bagi kita untuk bisa hidup berdampingan dengan primata-primata tersebut tanpa mengganggu habitat mereka," tambahnya.
Baca Juga: KKB Kembali Buat Ulah, Bakar 1 Mobil dan Tembak Mati Supir di Kabupaten Paniai
Komitmen Fadly terhadap pelestarian lingkungan tidak hanya diucapkan, tetapi juga diwujudkan dalam aksi nyata. Ia menyatakan siap untuk bekerjasama meski di luar pemerintahan saat ini.
"Tanpa kesadaran dari pemerintah terhadap kesinambungan lingkungan, kita semua bisa terancam. Pemerintah wajib memasukkan elemen-elemen preservasi lingkungan dalam setiap kebijakan," tegasnya.
Kurnia Ilham, seorang peneliti yang telah beraktivitas di Gunung Padang selama lebih dari 12 tahun, juga hadir dalam pertemuan tersebut.
Penelitiannya yang berfokus pada populasi monyet dan interaksi mereka dengan masyarakat telah menghasilkan berbagai solusi untuk konflik manusia-primate.
"Kami berdiskusi mengenai bagaimana monyet bisa menjadi potensi wisata yang berbasis ekologi," kata Kurnia. Ia menekankan pentingnya kembali ke prinsip ekoturisme dan melihat bahwa Fadly mendukung penuh inisiatif ini.