bdadinfo.com

Anggaran Rp89,63 miliar Hasilkan 100 Liter Air per Detik, Kalimantan Barat Punya Penyedia Air Baku di Pelabuhan Internasional Kijing Tahun Depan - News

Program air air minum bersih untuk fasilitas di Pelabuhan Internasional Kijing.

- Kememterian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya mengumunkan rencana ambisius dalam memperbarui infrastruktur air minum sekitar Pelabuhan Internasional Kijing, Kalimantan Barat.

Anggaran sebesar Rp89,63 miliar sudah dialokasikan untuk pembangunan, meliputi pembangunan IPA baru, jaringan perpipaan yang efisien, dan bangunan pendukung.

Ini merupakan salah satu langkah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah sekitar, dengan fokus utama pada peningkatan akses air bersih dan pembangunan infrastruktur pendukung lainnya.

Baca Juga: Terungkap Satgas Pemberantasan Perjudian Daring Berhasil Temukan Transaksi Judi Online Terbesar, Tenyata Ada di Provinsi Ini!

Dilansir dari berbagai sumber, pada 26 Juni 2024, pada tahun 2025 direncanakan Instalasi Perpipaan Air minum (IPA) dengan kapasitas capai 100 liter per detik demi memenuhi kebutuhan di Pelabuhan Internasional Kijinh dan sekitarnya.

Menurut, Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman dari Dirjen Cipta Karya Johannes Wahju Kusumosusonto menyatakan bahwa pembangunan ini tidak hanya akan meingkatkan ketersediaan air minum.

Hal ini juga berpotensi untuk mendukung pengembangan kawasan secara keseluruhan termasuk pada revitalisasi infrastruktur seperti Waterfront Mempawah dan Istana Amantubillah Kesultanan Mempawah.

Baca Juga: Pemerintah Kota Pariaman Paparkan Expose Smart City pada Forum Smart City Tahun 2024 di Bali

Selain proyek IPA yang dijalankan, terdapat rencana lain untuk mendukung pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu dan instalasi pengolahan lumpu tinja.

Tentunya hal ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan lingkungan dan kebersihan di sekitar pelabuhan serta memenuhi standar sanitasi internasional.

Kabupaten Mempawah kini sudah mempunyai tujuh IPA yang tersebar di berbagai lokasi strategis, tetapi pelayanannya perlu ditingkatkan.

Perumdam Tirta Galaherang bertanggung jawab langsung atas pengelolaan air minum dengan cakupan pelayanan yang masih mencapai 8,2 persen.

Kemudian Ketua Komisi V DPR RI, Lasarusm S.SOS, M.Si menyoroti pentingnya infrastruktur pendukung lain seperti air bersih dan jalan yang baik untuk meningkatkan aktivitas ekonomi di Pelabuhan Internasional Kijing.

Ia juga menambahkan bahwa perlu adanya kerjasama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta sektor swasta untuk mencapai tujuan ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat