bdadinfo.com

Sepak Terjang Grup Wagner, Dari Ikut Perang di Ukraina hingga Berbalik Lawan Rusia - News

Grup-Wagner yang sedang ramai dibicarakan dengan dugaan konflik dan disorot dunia internasional.

- Situasi di Rusia sempat memanas lantaran adanya konflik antara Grup Wagner dengan pimpinan militer Rusia.

Grup Wagner pimpinan Yevgeny Prigozhin itu berusaha untuk mengkhianati Rusia dengan cara menggulingkan pemerintahan Presiden Vladimir Putin pada Sabtu, 24 Juni 2023.

Dalam serangan tersebut, Grup Wagner berhasil menduduki wilayah kamp militer Rusia di Rostov, wilayah selatan Moskow.

Baca Juga: 31 Santri Pondok Pesantren Al Islamiyah Mengalami Keracunan Massal

Konflik ini berawal dari klaim Prigozhin yang mengatakan bahwa militer Rusia menyerang kamp Wagner dan membantai sebagian besar anak buahnya.

Ia pun bersumpah untuk membalas perbuatan tersebut dan menghancurkan siapa saja yang menghalangi mereka.

Grup Wagner sebagai kelompok tentara bayaran bernama resmi PMC Wagner pertamakali diidentifikasi pada 2014, di mana mereka mendukung pasukan separatis Pro Rusia di timur Ukraina.

Baca Juga: Gagal Dapat Mount, Manchester United Buru Tiga Pemain Ini Sebagai Alternatif

Saat itu, Grup Wagner diketahui sebagai organisasi rahasia yang beroperasi sebagian besar di Afrika dan Timur Tengah.

Grup tentara bayaran ini diperkirakan hanya memiliki sekitar 5 ribu tentara yang berasal dari veteran resimen elit Rusia.

Sejak itu, Grup Wagner tumbuh menjadi kelompok tentara bayaran yang berkembang pesat.

Baca Juga: Kemenag Bantah Tudingan Anggota PKS Iskan Qolba Lubis Terkait Pemberhentian Katering Jamaah Haji Indonesia

Pada tahun 2022, Grup Wagner disebut mulai merekrut pasukan dalam jumlah besar lantara Rusia kesulitan menumkan orang yang ingin menjadi tentara reguler.

Kemudian pada awal 2023, dewan keamanan nasional Amerika Serikat (AS) menyebut sekitar 80 persen pasukan Wagner di Ukraina ditarik dan dipenjara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat