- Jalan Tol Padang Sicincin merupakan ruas tol seksi Padang Pekanbaru. Jalan tol ini ada yang melabeli sebagai jalan tol paling ribet di Indonesia.
Dibangun sejak 2018, nyatanya sampai kini jalan tol yang panjangnya sekitar 36 kilometer itu tak kunjung selesai. Salah satu masalahnya adalah pembebasan lahan.
Nah tahu nggak nih. Dilabeli sebagai ruas jalan tol paling ribet di Indonesia, ternyata Jalan Tol Padang Cincin dibangun dengan teknologi wow lho.
Baca Juga: Mengapa Orang Minang Selalu Disebut Orang Padang? Ternyata Begini Alasannya
Kontraktor yang bangun jalan tol Padang Sicincin, Hutama Karya mengungkapkan untuk percepat proses pembangunan jalan tol Padang Sicincin, Hutama Karya menerapkan teknologi electrical density gauge atu EDG.
Nah kalau kalian penasaran apa sih teknologi EDG itu.
Hutama Karya menjelaskan EDG adalah inovasi berbasis teknologi digital untuk mengatur kepadatan suatu lapisan tanah maupun lapisan base.
Baca Juga: Makin Nendang! Simak Resep Perkedel Kentang Padang, Teman Makan Nasi Gulai Kambing
Output dari teknologi EDG adalah perbandingan (data comparison), data kadar air dan data Gamma kering dan basah.
Hutama Karya menuliskan umumnya pengukuran kepadatan tanah secara manual menggunakan sand cone.
Nah dalam pembangunan jalan tol Padang Sicincin ini dengan EDG. Sebab dengan teknologi ini, pengukuran lahan untuk satu titik pengujian.
Baca Juga: Makin Nendang! Simak Resep Perkedel Kentang Padang, Teman Makan Nasi Gulai Kambing
Nah sedangkan sand cone itu butuh waktu 15-30 menit untuk satu titik pengujian. Repotnya teknologi butuh lebih dari satu orang lho untuk pengujiannya.
Selanjutnya sand cone ini minusnya pengolahan data dilakukan secara manual sehingga masih memungkinkan terjadi human error.