- Erman Safar adalah Wali Kota Bukittinggi periode 2021-2024. Dirinya memenangkan pilkada 2020 bersama Marfendi dan telah dilantik langsung oleh Gubernur Sumatera Barat pada 25 Februari 2021 lalu.
Dengan usia yang belum genap 35 tahun ketika dilantik, Erman Safar merupakan Wali Kota Bukittinggi termuda sepanjang sejarah.
Selain pencapaian karier politiknya yang cemerlang, Wali Kota Bukittinggi Erman Safar juga punya total kekayaan yang cukup fantastis.
Di usianya yang masih cukup belia, berdasarkan data LHKPN terbaru yang telah dilaporkan, Erman Safar memiliki kekayaan hingga lebih dari Rp10 miliar.
Harta tersebut terdiri dari tanah dan bangunan sebesar Rp8,75 Miliar, alat transportasi dan mesin sebesar Rp90 juta, serta harta bergerak lainnya sebesar Rp9 juta.
Selain itu, Eman Asfar juga memiliki kekayaan berupa surat berharga sebesar Rp1,7 miliar, serta kas dan setara kas sebesar Rp599 juta. Diketahui, ia juga memiliki hutang sebesar Rp863 juta.
Seperti yang bisa kita lihat, sebagian besar harta kekayaan Wali Kota Bukittinggi Erman Safar adalah tanah dan bangunan. Porsinya mencapai hampir 80% dari total kekayaan yang ia miliki.
Setelah ditelusuri lebih jauh, diketahui bahwa tanah dan bangunan yang dilaporkan pada LHKPN tersebut seluruhnya terletak di Kabupaten/Kota Bandung.
Total terdapat lima tanah dan bangunan yang Erman Safar laporkan di LHKPN dengan nilai masing-masing sebesar Rp1,05 miliar, Rp1,05 miliar, Rp200 juta, Rp454 juta, dan yang terbesar memiliki nilai mencapai Rp6 miliar.
Tentu menarik untuk dibahas bagaimana seorang Wali Kota Bukittinggi bisa memiliki banyak tanah di Bandung alih-alih di wilayah yang ia pimpin sendiri.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, ternyata sebelum menjadi Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar adalah seorang pebisnis ulung yang telah berkecimpung di dunia properti selama bertahun-tahun.
Erman Safar tercatat pernah menjabat sebagai Direktur Rajasaland Group pada tahun 2013 hingga tahun 2020.
Rajasaland merupakan pengembang properti yang progresif dan berpengalaman di wilayah Bandung Raya dan sekitarnya. Perusahaan ini telah mengembangkan beberapa properti di lokasi strategis seperti Jatinangor.
Pertama kali berdiri pada tahun 2013, kini Rajasaland merupakan pengelola kawasan kosan terbesar di Jawa Barat yang terletak di daerah Jatinangor, Sumedang yaitu Wangsarajasa.
Diketahui, meski memiliki harta kekayaan yang cukup besar, semua harta kekayaan Erman Safar yang dilaporkan pada LHKPN merupakan hasil sendiri, bukan hibah maupun didapatkan dari sumber lainnya.***