- Tahu nggak siapa orang Sumatera yang masuk daftar orang paling tajir melintir di Indonesia.
Dari 6 orang paling tajir melintir Indonesai versi Forbes 2023, hanya satu nih orang terkaya asal Sumatera yang masuk dalam daftar orang paling tajir melintir Indonesia. Orang terkaya Sumatera itu keturunan Minangkabau Sumatera Barat lho.
Orang berdarah Minangkabau Sumaterea Barat yang masuk daftar orang paling tajir melintir Forbes adalah konglomerat si Anak Singkong. Tahu kan siapa Si Anak Singkong itu, berapa sih kekayaan terkini. Kamu tahu nggak, yuk cek selengkapnya ya biar nggak penasaran.
Baca Juga: Mengenal Hubungan Erat antara Orang Minangkabau, Melayu, dan Bugis-Makassar
Menurut data Forbes terkini Juli 2023, kekayaan Si Anak Singkong alias Chairul Tanjung itu ditaksir mencapai 5 miliar dollar AS, atau dikurskan ke rupiah yaitu Rp 75,2 triliun.
Kekayaan Si Anak Singkong itu turun dari sebelumnya 5,2 miliar dollar AS per Desember 2022 menurut versi Forbes.
Menurut data Forbes, kekayaan Chairul Tanjung puncaknya pada 2022 dengan taksiran kekayaannya mencapai 8,3 miliar dollar AS. Wow!
Dalam biografinya di buku Si Anak Singkong terbitan Kompas, Chairul Tanjung mengaku dia berdarah Minangkabau dari ayahnya, Abdul Ghafar Tanjung, sedangkan ibunya, Halimah berasal dari Cibadak Jawa Barat.
Si Anak Singkok itu mengatakan ayahnya merupakan perantau Minangkabau yang besar di Sibolga Sumatera Utara. Ayah Chairul Tanjung adalah jurnalis, dan pernah bentrok dengan kepentingan politik Orde Baru. Dampaknya usaha ayah Si Anak Singkong itu tak berkembang.
Chairul Tanjung kini dikenal sebagai bos CT Corp yang membawahi bisnis media termasuk Trans Corp, Mega Corp sampai CT Global Resources.
Baca Juga: Orang Eropa Pertama yang Datang ke Tanah Minangkabau, Perjalanan Bersejarah Geovani pada Tahun 1526
CT Corps dalam aksi korporasinya beli saham supermarket asal Prancis, Carrefour, yakni sebesar 40 persen. Belakangan Carrefour berubah nama menjadi Transmart.
Selain profil sebagai pengusaha, Chairul Tanjung pernah masuk birokrasi sebagai Pelaksana Tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada 11 September 20014-20 Oktober 2014, Pelaksana Tugas Menteri Kehutanan pada 1 Oktober 2014-20 Oktober 2014, Menteri Koordinator Perekonomian pada 16 Meu 2014 sampai dengan akhir rezim Presiden SBY.