- Orang terkaya di Indonesia menjadi layak kita bahas karena motivasi kita menjadi sukses di mereka itu perlu ada apalagi kita perlu belajar dari pengalaman mereka yang kebanyakan orang kaya berani bermimpi besar.
Deretan Orang Kaya Raya Asal Aceh yang dilansir dari kanal youtube Crazy Rich TV sebagai berikuta;
1. Teuku Markam
Teuku Nyak Markam (12 Maret 1924 – 00 Desember 1985)adalah seorang pengusaha kaya Aceh pada zaman pemerintahan Presiden RI Soekarno. Teuku Markam keturunan uleebalang yang lahir tahun 1925 di Alue Campli, Seunuddon, Aceh Utara dan ayahnya bernama Teuku Marhaban.
Sejak kecil Teuku Markam sudah menjadi yatim piatu. Ketika usia 9 tahun, Teuku Marhaban meninggal dunia. Sedangkan ibunya telah lebih dulu meninggal. Teuku Markam kemudian diasuh kakaknya Cut Nyak Putroe.
Teuku Markam hanya mengenyam pendidikan sampai kelas 4 SR (Sekolah Rakyat). Teuku Markam terlibat dalam pembangunan infrastruktur di Aceh dan Jawa Barat, jalan Medan-Banda Aceh, Bireuen-Takengon, Meulaboh, Tapaktuan yang didanai oleh Bank Dunia. Teuku Markam menyumbangkan 28 kg emas dari 38 kg emas untuk Monumen Nasional.
Baca Juga: Punya Banyak Kekayaan Alam, Aceh Malah Bertahan Jadi Provinsi Termiskin di Pulau Sumatera, kok Bisa?
Teuku Markam ketika muda memasuki pendidikan wajib militer di Koeta Radja (Banda Aceh sekarang) dan tamat dengan pangkat letnan satu. Teuku Markam bergabung dengan Tentara Rakyat Indonesia (TRI) dan ikut pertempuran di Tembung, Sumatra Utara bersama-sama dengan Jendral Bejo, Kaharuddin Nasution, Bustanil Arifin.
Selama bertugas di Sumatra Utara, Teuku Markam aktif di berbagai lapangan pertempuran. Teuku Markam kemudian diutus ke Bandung untuk menjadi ajudan Jenderal Gatot Soebroto sampai Gatot Soebroto meninggal dunia. Ia mengutus Teuku Markam untuk bertemu dengan Presiden Soekarno, yang kemudian memulai perjalanannya di dunia bisnis .
Teuku Markam adalah seorang pengusaha kaya Aceh pada zaman pemerintahan presiden Republik Indonesia. Soekarno Teuku markam keturunan uleebalang yang lahir pada tahun 1925.
Baca Juga: Mengenang Tragedi Memilukan Tsunami Aceh Lewat Museum Tsunami Aceh
Bung Karno memang menginginkan adanya pengusaha pribumi yang betul-betul mampu menangani masalah perekonomian Indonesia.
Pada tahun 1957 ketika Teuku Markam berpangkat Kapten NRP 12 276 ia kembali ke Aceh dan mendirikan PT Markam ia sempat bentrok dengan Teuku Hamzah Panglima Kodam Iskandar Muda.