bdadinfo.com

Mengenal Tradisi Batagak Pangulu, Salah Satu Tradisi di Minangkabau yang Paling Banyak Dilihat Wisatawan - News

Mengenal Tradisi Batagak Pangulu, Salah Satu Tradisi di Minangkabau yang Paling Diminati oleh Wisatawan/Budaya Indonesia

- Mengenal Sumatera Barat tentu kita tidak bisa lepas dari peran tradisi dan budaya yang telah mereka jalankan selama berabad – abad sehingga menjadi salah satu warisan yang dimiliki oleh orang Minangkabau hingga saat ini.

Tentu kita sudah mengenal dan mengetahui budaya, tradisi dan upacara adat yang mereka jalani, sehingga hal seperti ini menarik minat para wisatawan yang ingin datang untuk melihat aksi mereka secara langsung.

Namun ada satu Tradisi Upacara adat di tanah Minangkabau yang masih terdengar hingga saat ini, bahkan ditonton oleh banyak sekal masyarakat setempat yang ingin melihat upacara kebudayaan khas Sumatera Barat yaitu Batagak Pangulu.

 Baca Juga: Situs Sejarah Benteng Inong Balee: Jejak Perjuangan Wanita Aceh yang Menakjubkan

Batagak Pangulu adalah salah satu upacara adat Minangkabau yang dilakukan untuk memilih penghulu suku atau biasa disebut ‘Datuak’, acara ini biasanya diadakan dengan acara pesta selama 3 hari bahkan sampai seminggu.

Upacara adat tersebut memang diadakan pada saat pergantian pimpinan kaum, maka upacara pengangkatan ini dianggap sakral karena acara itu juga biasanya diadakan dengan cara menyembelih kerbau sebagai simbol peresmian Datuak yang baru.

Biasanya dalam pengangkatan sebagai penghulu Datuak yang baru, terdapat aturan yang paling penting yaitu ‘iduik bakarilahan, mati batungkek mati’ yang diartikan jika penghulu sudah tidak mampu lagi menjalankan tugasnya, maka boleh menyerahkan jabatan itu kepada calon penggantinya.

 Baca Juga: Menelusuri Kebun Binatang Tertua di Sumatera, Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Peninggalan Tokoh Belanda

Yang menggantikan posisi Datuak kepada calon pengganti harus dari kemenakannya (putra saudara perempuannya) yang sudah dewasa. Tidak boleh dari kalangan dari luar apalagi perempuan yang boleh menjabat posisi tersebut.

Persyaratan utama untuk menjadi pemimpin Batagak Panghulu adalah seseorang yang berasal dari keturunan dari kaum pemimpin lama, asalkan seseorang yang dipilih oleh orang – orang yang ikut bermusyawarah dalam perundingan pemilihan calon pemimpin tersebut tidak boleh memiliki kekurangan.

Jika calon pemimpinnya tidak cacat, seperti kurang akal, berakhlak buruk, dan lainnya yang bisa mencoreng nama baik kaumnya, maka penerus pemimpin tersebut akan dirundingkan kembali untuk dipertimbangkan kedudukannya,

 Baca Juga: Miris! 5 Budaya dan Kebiasaan yang Hampir Punah di Minangkabau: Mengenang Warisan yang Berharga

Namun jika yang dipilih merupakan pilihan yang terbaik maka untuk mengangkatnya sebagai pemimpin Batagak Panghulu akan membulatkan suara (sekato) barulah hasil tersebut bisa diterima dengan baik.

Dalam Acara Batagak Pangulu, penggunaan sastra lisan seperti petatah – petitih, falsafah adat, pantun adat, bidal, mamang dan sebagainya adalah sesuatu yang tidak boleh diabaikan ataupun ditinggalkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat