bdadinfo.com

Kelenteng See Hien Kiong, Bukti Toleransi Tionghoa di Tanah Minangkabau yang Masih Terawat Baik - News

Kelenteng See Hien Kiong, Bukti Toleransi Tionghoa di Tanah Minangkabau (Kemdikbud.go.id)

Sejak zaman dulu, masyarakat Minangkabau dan Tionghoa sudah saling berkontak.

Beberapa kebudayaan Minangkabau yang ada sekarang terpengaruh dari khas orang Tionghoa, seperti pakaian guntiang cino (gunting cina).

Selain itu, ada satu tempat yang hingga kini masih terawat dengan baik, yakni Kelenteng See Hien Kiong di Kota Padang, Sumatera Barat.

Baca Juga: Akses Mudah dari Kota Padang, Apar Mangrove Park Tawarkan Keindahan dan Suasana Asri

Sejarah dibangunnya Kelenteng Hien Kiong dapat ditarik jauh dari masifnya migrasi pendatang dari Tiongkok.

Proses migrasi pendatang Tiongkok dapat dilihat dalam sejarahnya, dimulai di Kota Pariaman.

Data sejarah dan arkeologi mengungkapkan pendatang dari etnis Tionghoa pertama kali masuk ke wilayah Minangkabau melalui daerah Pariaman.

Baca Juga: Tim Penilai LPM Kunjungi 'Masjid Viral' dan Kampung Kunyit Padang Panjang

Namun, sejak 1942, banyak dari mereka bermigrasi ke Padang karena insiden yang terjadi di Pariaman.

Pada masa itu, masyarakat Pariaman merasa marah terhadap pendatang etnis Tionghoa karena mereka telah menyampaikan informasi penting.

Informasi tersebut mengenai penyerangan yang dilakukan oleh masyarakat Pariaman terhadap Belanda.

Baca Juga: Mendalami Sejarah Singkat Terbentuknya Provinsi Sumatera Selatan, Dulunya Dipimpin Gubernur Muda Ini

Sehingga, informasi ini diketahui oleh Kompeni Belanda. Akibatnya, terjadi pengusiran etnis Tionghoa dari Pariaman.

Sebelum insiden pengusiran tersebut, sebenarnya etnis Tionghoa sudah memiliki pemukiman di Padang, terutama di kawasan Muaro dan Pondok.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat