- Tersembunyi di balik dinding Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta, lokasi kamar kecil yang menjadi tempat tinggal Bung Hatta saat muda kini menjadi saksi bisu dari masa lalu yang bersejarah.
Berada di beranda depan, kamar ini menggambarkan jejak perjalanan seorang anak laki-laki berprestasi yang tumbuh dalam budaya Minangkabau yang kaya akan nilai-nilai tradisi.
Sebagai anak laki-laki, Bung Hatta tidak memiliki kamar di dalam rumah utama keluarganya, meskipun keluarganya termasuk saudagar kaya pada masanya.
Baca Juga: Kadis Kominfo Pesisir Selatan Ikuti Rakor Peningkatan Infrastruktur Telekomunikasi di Medan
Seiring dengan kebudayaan Minangkabau dimana anak laki-laki tidak memiliki kamar di dalam rumah, Bung Hatta tetap menghuni kamar kecil berukuran 2,5 kali 3,5 meter di beranda depan.
Di ruang tersebut, Bung Hatta menghabiskan masa kecilnya hingga ia bersekolah di luar Kota Bukittinggi.
Kini, kamar bersejarah itu telah dipenuhi dengan koleksi buku-buku terkait Bung Hatta, memperkuat perannya sebagai sebuah perpustakaan yang merefleksikan pengetahuan dan semangat kebangsaan sang proklamator.
Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta membuka pintunya bagi umum dari pukul 8.00 hingga 20.00 WIB dengan gratis, tanpa ada biaya sepeser pun, memungkinkan siapa saja untuk menyaksikan jejak sejarah dari dekat.
Berbicara tentang nilai penting dari kamar ini, Edukator Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta, Yossy Rumiyuli menyatakan, kamar mungil itu telah menjadi titik awal sang tokoh besar.
"Kamar kecil ini adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan Bung Hatta menuju kesuksesannya. Dalam keterbatasan ruang, ia menemukan pengetahuan dan semangat yang mendorongnya menjadi tokoh besar dalam sejarah Indonesia," sebutnya.
Lokasi kamar di beranda depan memberikan pengalaman unik bagi pengunjung yang datang untuk menghargai sejarah.
Jejak perjalanan Bung Hatta mencerminkan semangat kemandirian dan kebesaran hati yang telah membentuk fondasi bangsa. Sebuah kisah inspiratif yang meyakinkan setiap generasi untuk menghargai masa lalu dan meneruskan nilai-nilai kejuangan.
Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta menjadi wadah untuk merenungkan sejarah, dan khususnya kamar kecil di beranda depan mengajarkan kita bahwa di dalam keterbatasan terkadang terbentuk kebesaran.