bdadinfo.com

Memahami Luhak nan Tigo, Batas-batas Wilayah dari Sumatera Barat - News

Memahami Luhak nan Tigo, Batas-batas Wilayah dari Sumatera Barat (stujarvis.com)

- Suku Minangkabau pertama kali ada di wilayah lereng gunung marapi, Sumatera Barat. Wilayah yang ditinggali pertama kali oleh orang Minangkabau ini disebut wilayah darek.

Dikarenakan berkembangnya masyarakat Minangkabau maka nenek moyang terdahulu turun dari lereng gunung merapi untuk mendapatkan lahan baru sebagai tempat tinggal yang baru.

Maka dari itu menyebarlah masyarakat Minangkabau di tiga tempat sekitaran gunung merapi, ketiga daerah ini disebut dengan Luhak nan Tigo.

Baca Juga: Saksi Sejarah! Padukan Arsitektur Klasik, Masjid Tuo Koto Nan Ampek di Luhak Limo Puluah Masih Kokoh

Ketiga wilayah persebaran masyarakat Minangkabau ini memiliki sejarah penamaan dan juga cikal bakal dari Marawa yang mana itu adalah bendera kebesaran dari Minangkabau dan sering dikibarkan ketika ada hajatan besar.

Luhak dalam bahasa Minangkabau diartikan sebagai Sumber air atau Sumur yang mana bermakna sebagai tempat kehidupan.

Berikut Luhak nan Tigo yang ada di Minangkabau:

Baca Juga: Kuliner Unik dari Ranah Minang, Dadiah, Fermentasi Susu Kerbau Khas Luhak Nan Tigo di Bukittinggi

1. Luhak Tanah Datar

Luhak Tanah Datar adalah tempat pertama kalinya nenek moyang suku Minangkabau berada. Pertama kalinya mereka menepati wilayah tersebut dimana bentuk geografis dari tempat ini berlembah dan berbukit.

Luhak tanah Datar yang mana lebih dikenal dengan Kabupaten Tanah Datar ini digambarkan dengan pepatah Minangkabau "Buminyo lembang, aianyo tawa, ikannyo jinak", yang mana disini diartikan bahwa Luhak ini memiliki tanah yang subur, dengan cuaca disekitar Luhak ini tergolong sejuk. Ikannyo jinak mengartikan bahwa penduduk di Luhak ini ramah kepada siapapun.

Dilansir dari laman dutadamaisumaterabarat.id bentuk rumah gadang Luhak tanah Datar memiliki bentuk yang berbeda, memiliki anjungan disebelah kiri dan kanan serta lantai di sebelah kiri dan kanan dibuat lebih tinggi dari lantai utama.
Warna kuning yang ada di bendera Marawa melambangkan Luhak Tanah Datar, yang mana warna ini melambangkan pengaruh yang tinggi dan berwibawa. Urutan warna Marawa pada Luhak ini adalah Hitam, Merah, dan Kuning.

2. Luhak Agam

Sumur kedua dari masyarakat Minangkabau adalah Luhak Agam, yang mana nama Agam berasal dari banyaknya mensian (Agam) yang tumbuh di tanah ini. Luhak Agam yang dikenal dengan "Buminyo angek, aianyo karuah, ikannyo lia". Secara geografis Luhak Agam mempunyai iklim agak panas daripada kedua Luhak lainnya. Ikannyo lia, disebabkan masyarakat Agam digolongkan emosional dan penduduknya beragama.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat